Jakarta, VIVA – Modernisasi Tiongkok saat ini berjalan melalui percepatan teknologi, urbanisasi besar-besaran, serta integrasi ekonomi lintas negara yang menjadikan negara tersebut salah satu pusat inovasi global. Perubahan ini tampak pada pengembangan kota-kota pintar, perluasan industri digital, serta pendekatan pembangunan yang menekankan efisiensi dan keterhubungan.
Melalui strategi besar seperti Repelita nasional, inisiatif global, dan kerja sama internasional, modernisasi ala Tiongkok berkembang sebagai model baru yang banyak dipelajari negara-negara berkembang. Scroll lebih lanjut yuk!
Pengaruhnya pada gaya hidup generasi muda: teknologi, mobilitas, efisiensi
![]()
Ajang internasional menjadi salah satu ruang untuk memahami arah besar transformasi tersebut. Understanding China Conference 2025 segera digelar oleh China Institute for Innovation & Development Strategy (CIIDS) pada 30 November di Guangzhou. Ajang ini akan mempertemukan para negarawan, akademisi, pemimpin industri, dan perwakilan organisasi internasional untuk membahas tema Rencana Baru, Pembangunan Baru, Pilihan Baru — Modernisasi dan Visi Baru Tiongkok tentang Tatanan Global. Forum ini tidak hanya membahas geopolitik, tetapi juga perkembangan modernisasi yang mendasari perubahan perilaku masyarakat, terutama generasi muda Asia yang kini semakin terkoneksi dengan pola hidup digital dan kolaborasi antarwilayah.
Modernisasi Tiongkok juga tercermin dari upaya memperluas jejaring kerja sama, termasuk dengan Indonesia. CIIDS, lembaga kajian terkemuka asal Tiongkok, merupakan penggagas konferensi yang pertama kali digelar pada 2013 tersebut.
Di Indonesia, gagasan modernisasi ini berwujud pada rencana pengembangan kawasan industri bersama. CIIDS tengah mendorong pembentukan kawasan kerja sama khusus antara Greater Bay Area di Tiongkok dan DKI Jakarta melalui tiga kawasan industri utama yang berkonsep “Two Countries, Two Parks”.
Kolaborasi tersebut turut melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Pada Mei lalu, CIIDS telah berkunjung ke Jakarta dan membawa delegasi yang mencakup sejumlah perusahaan potensial asal Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area.
“Tiongkok dan Indonesia telah memiliki kerangka kerja sama ‘Two Countries, Two Parks’ yang memberikan fasilitas khusus kepada sejumlah perusahaan yang berada di kawasan industri tertentu di kedua negara,” kata Kala itu, Vice Chairman & Secretary-General, CIIDS, Wang Boyong, dalam keterangannya.
Halaman Selanjutnya
Pendekatan lintas industri ini pada akhirnya berpengaruh pada pola konsumsi, preferensi teknologi, hingga cara generasi muda memahami ekosistem kerja global.

4 weeks ago
11









