Jakarta, VIVA – Sejumlah nama telah diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional, termasuk Presiden ke-2 RI, Soeharto. Meskipun, dalam prosesnya pemberian gelar pahlawan nasional itu menuai pro dan kontra.
Mengenai hal tersebut, Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan pemberian gelar pahlawan nasional itu tergantung pada Presiden RI Prabowo Subianto. Pihaknya, kata Muzani akan menghormati keputusan Prabowo.
“Kita menunggu keputusan presiden siapa saja yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia dalam hal ini Presiden Prabowo untuk tahun ini dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional,” kata Muzani kepada wartawan, dikutip Sabtu, 25 Oktober 2025.
Menurut Muzani, Presiden Prabowo pasti memiliki pertimbangan yang matang dalam menentukan siapa saja yang layak mendapatkan gelar pahlawan nasional dengan melihat kontribusi dan pengabdian masing-masing tokoh bagi bangsa dan negara.
Di samping itu, dia meyakini Prabowo akan mengambil keputusan berdasarkan pandangan yang objektif dan menyeluruh terhadap peran dan jasa para calon penerima gelar.
“Saya kira presiden memiliki pertimbangan dan pandangan yang matang sesuai dengan peran dan masa baktinya pada saat yang bersangkutan memberi pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,” ungkap dia.
Sementara itu, menanggapi pro dan kontra terkait masuknya nama Soeharto dalam daftar nominasi, Muzani menegaskan dari sisi MPR, persoalan tersebut sebenarnya sudah tuntas.
“Kalau dari sisi MPR, pada periode lalu yang bersangkutan sudah dinyatakan clear, dalam arti sudah menjalankan proses seperti yang ditetapkan dalam TAP MPR, sehingga harusnya juga itu tidak menimbulkan problem lagi,” tegasnya.
Untuk diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah menyerahkan 40 nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional ke Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon.
Penyerahan dilakukan di Kantor Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Jakarta Pusat, Selasa, 21 Oktober 2025.
Sejumlah nama yang tercantum dalam berkas tersebut dan dinilai memenuhi syarat antara lain, Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Marsinah selaku tokoh buruh dan aktivis perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur.
Halaman Selanjutnya
"Usulan ini berupa nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir ini. Jadi ada yang mungkin sudah memenuhi syarat sejak 5 tahun lalu, 6 tahun lalu, 7 tahun lalu. Dan ada beberapa nama yang memang kita bahas dan kita putuskan pada tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid dan juga ada Marsinah serta ada beberapa tokoh-tokoh yang lain," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada wartawan.

12 hours ago
5









