Jakarta, VIVA – Potensi nilai transaksi harian pasar modal Indonesia dinilai bisa mencapai rata-rata US$8 miliar (Rp132,64 triliun, kurs = Rp16.580). Artinya, masih terbuka lebar dari realisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru mencapai sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp16,58 triliun.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan, potensi tersebut belum tergarap maksimal saat ini. Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara dan tingkat perekonomian yang terus tumbuh.
“Mengingat kita sebagai negara terbesar di ASEAN,” kata dia di Jakarta, dikutip Kamis 16 Oktober 2025
Sebagai perbandingan, ia menyebut India memiliki nilai transaksi harian mencapai US12-15 miliar (Rp198,96-Rp248,7 triliun), sedangkan Hong Kong bahkan mencatat nilai transaksi US$30-50 miliar per hari (Rp497-829 triliun).
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
Photo :
- vivanews/Andry Daud
Menurut dia, salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan pasar modal domestik adalah terbatasnya kedalaman pasar dan minat investor publik. “Masalah utama bagi venture capital dan investasi jangka panjang adalah kurangnya pasar publik yang kuat,” ujar Pandu.
Dia pun menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur pasar keuangan agar Indonesia bisa menjadi tujuan investasi yang lebih menarik. Peningkatan jumlah emiten, edukasi investor, dan transparansi tata kelola menjadi langkah penting untuk mencapai target tersebut.
Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Pandu Patria Sjahrir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Dengan penguatan regulasi dan partisipasi investor yang lebih luas, ia optimistis Indonesia dapat melipatgandakan aktivitas pasar modal domestik dalam beberapa tahun mendatang. Ia juga menyoroti pentingnya stabilitas geopolitik dan kerja sama regional dalam menarik investasi.
“Kita harus memahami risiko global, dari deglobalisasi hingga nasionalisasi. Karena itu, kemitraan dan kebijakan yang adaptif menjadi kunci,” kata Pandu. (Ant)
Bos Danantara Buka-bukaan soal Perombakan Petinggi Garuda Indonesia, Ada Purnawirawan TNI hingga Ekspatriat
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) buka-bukaan terkait pergantian jajaran petinggi maskapai pelat merah Garuda Indonesia.
VIVA.co.id
16 Oktober 2025