Percepat Implementasi Energi Hijau, Pertamina Patra Niaga Fokus di Sektor Ini

4 weeks ago 15

Rabu, 24 September 2025 - 15:42 WIB

Jakarta, VIVA – PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa transisi energi di Indonesia bukanlah hal yang baru. Hal tersebut telah menjadi salah stu fokus bisnis perseroan.

Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mengakselerasi  implementasi transisi energi hijau dengan menggencarkan pemanfaatan biofuel, Sustainable Aviation Fuel (SAF), serta energi terbarukan lainnya.

"Sejak 2008, kita telah menjalankan program biodiesel, dari 2,5 persen kini sudah mencapai B40 atau 40 persen. Ini bukti nyata bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil," ujar Harsono, saat gelaran Green Energy Summit 2025 di Jakarta, dikutip, Rabu, 24 September 2025.

Harsono menegaskan, sektor penerbangan saat ini menjadi fokus utama dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan. Pertamina telah melakukan serangkaian uji coba penggunaan SAF dengan hasil yang dinyatakan aman digunakan untuk penerbangan komersial.

"Pesawat listrik belum ada, sehingga kuncinya ada pada drop-in fuel. SAF dapat langsung digunakan tanpa perlu modifikasi pesawat maupun infrastruktur bandara. Uniknya, SAF yang berbasis used cooking oil (UCO) mampu mengubah limbah menjadi energi bernilai ekonomi dan sekaligus menekan jejak karbon," jelas Harsono.

Pemerintah telah menargetkan implementasi pemanfaatan SAF sebesar satu persen pada 2027. Sementara itu, Pertamina juga sudah berhasil melakukan uji coba SAF dengan sertifikasi di Kilang Cilacap, Jateng, dan tiga bandara besar di Indonesia.

KPI resmi melakukan lifting/pengiriman perdana produk Pertamina SAF

Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan hydrotreated vegetable oil (HVO) atau Pertamina Renewable Disel serta telah memperluas distribusi bahan bakar campuran etanol dengan RON 95 yaitu Pertamax Green 95 di 150 SPBU.

"Upaya penetrasi biofuel ini akan semakin agresif ke depan. Tentunya, hal ini perlu alignment yang kuat, tidak hanya dari sisi teknis dan operasional, tapi juga dengan para stakeholder, termasuk industri otomotif dan pelanggan," tambah Harsono.

Green Energy Summit 2025.

Photo :

  • Pertamina Patra Niaga.

Tidak hanya fokus pada bahan bakar ramah lingkungan untuk masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga menerapkan energi hijau di internal operasionalnya.

Sejumlah terminal BBM dan SPBU Green Energy Station telah memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mengurangi konsumsi energi fosil.

"Transisi energi adalah perjalanan panjang. Tantangan masih ada, kami percaya dengan kolaborasi semua pihak, energi hijau dapat menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional," sebut Harsono Budi.

Halaman Selanjutnya

Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan hydrotreated vegetable oil (HVO) atau Pertamina Renewable Disel serta telah memperluas distribusi bahan bakar campuran etanol dengan RON 95 yaitu Pertamax Green 95 di 150 SPBU.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |