Jakarta, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem yang dipicu Senyar tidak hanya berdampak pada hujan lebat dan angin kencang, tetapi juga berpotensi menimbulkan banjir, banjir pesisir, tanah longsor, serta gangguan transportasi darat dan laut.
Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan fenomena Siklon Tropis Senyar
tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka, mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.
Meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia dan memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.
"Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat," kata dia.
Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia, termasuk yang dekat jalur ekuator.
Ahli meteorologi itu menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam memonitor kondisi cuaca dan menyiapkan langkah mitigasi berbasis risiko, terutama di daerah yang rentan bencana hidrometeorologi tersebut.
Ia juga mengingatkan para nelayan, operator pelayaran, dan masyarakat pesisir untuk memperhatikan informasi prakiraan gelombang tinggi agar dapat menghindari area berisiko dan menyesuaikan aktivitas di laut.
BMKG memastikan pemantauan berlangsung intensif dan informasi pembaruan akan terus disampaikan secara berkala melalui kanal resmi sebagai upaya memperkuat peringatan dini kepada publik.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya BMKG dalam keterangan persnya mengenai siaga cuaca ekstrem di Aceh dan Sumatera Utara, Rabu, menyampaikan hasil pemantauan BMKG Bibit Siklon 95B di kawasan Selat Malaka, bagian timur Aceh telah berevolusi menjadi Siklon Tropis Senyar per 26 November 2025 pukul 07.00 WIB.

4 weeks ago
10









