Jakarta, VIVA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengingkatkan pemerintah tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang telah menimbulkan bencana di berbagai wilayah.
Puan menekankan, perlunya evaluasi dan penguatan infrastruktur yang mendukung mitigasi bencana, terutama di daerah yang rawan banjir dan longsor.
“Evaluasi infrastruktur harus segera dilakukan. Bendungan, drainase, dan talud penahan tanah perlu dicek secara berkala untuk mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem,” kata Puan dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Rabu, 13 November 2024.
Ketua PDIP itu menegaskan bahwa upaya perbaikan infrastruktur tidak bisa ditunda hingga bencana terjadi.
“Kita harus memastikan bahwa infrastruktur sudah memadai untuk menahan potensi bencana,” ujarnya.
Puan juga menyoroti pentingnya pemetaan risiko yang komprehensif. Ia menilai, bahwa zonasi pembangunan harus disesuaikan dengan area yang aman. Sementara relokasi menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan.
“Bagi masyarakat yang masih tinggal di area rawan, relokasi perlu menjadi prioritas untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian harta benda," kata Puan.
Di sisi lain, ditekankan Menko PMK di Kabinet Kerja 2014-2019 itu, bahwa edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana menjadi fokusnya. Puan menegaskan bahwa pengetahuan masyarakat tentang langkah-langkah darurat sangatlah penting.
“Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci. Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam upaya mitigasi agar mereka mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan diri dan membantu orang lain,” ujarnya.
Puan juga meminta kolaborasi yang solid antara pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan lancar saat bencana terjadi.
"Koordinasi yang baik akan memudahkan proses pemulihan pascabencana," kata Puan, menambahkan bahwa kerja sama yang efisien merupakan kunci keberhasilan mitigasi bencana.
Selain itu, Puan mendorong pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas perusakan lingkungan, seperti penebangan hutan dan perusakan ekosistem yang memperparah dampak bencana.
“Cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi adalah bukti nyata dari dampak perubahan iklim. Kita semua bertanggung jawab menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih aman. Di tengah kondisi cuaca ekstrem, kehati-hatian harus menjadi prioritas utama. Tingkatkan kewaspadaan dan hindari aktivitas di tempat-tempat yang berpotensi bencana,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, ditekankan Menko PMK di Kabinet Kerja 2014-2019 itu, bahwa edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana menjadi fokusnya. Puan menegaskan bahwa pengetahuan masyarakat tentang langkah-langkah darurat sangatlah penting.