Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, turut buka suara soal kasus masuknya 250 ton beras impor ke Sabang, Aceh beberapa waktu lalu.
Saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan pada Kamis, 27 November 2025 kemarin, Purbaya menegaskan bahwa dirinya telah menugaskan tim dari bea cukai, untuk terjun langsung mengecek temuan barang ilegal itu.
"Nanti kita lihat impor itu masuk lewat mana. Karena kalau ketahuan ilegal, nanti saya periksa anak buah saya," kata Purbaya, dikutip Jumat, 28 November 2025.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa
Photo :
- [Mohammad Yudha Prasetya]
"Tapi saya akan cek lagi. Saya belum tahu data persisnya soal siapa atau lewat mana masuknya, dan kenapa bisa lolos," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengumumkan penyegelan gudang PT MSG, perusahaan yang dilaporkan melakukan impor 250 ton beras dari Thailand dan masuk tanpa izin melalui Sabang, Aceh.
"Itu kita segel, dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya," kata Amran di Jakarta, Minggu malam, 23 November 2025.
Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat swasembada beras nasional, dan menghentikan setiap upaya impor yang bertentangan dengan kebijakan negara.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, konferensi pers Minggu malam (23/11)
Dia menegaskan, sebelumnya Presiden Prabowo juga sudah menyampaikan, tidak boleh ada impor beras karena stok beras nasional melimpah. "Ini kehormatan bangsa kalau kita bisa berdaulat pangan. Masih ada 1 bulan 1 minggu Indonesia swasembada, jadi jangan diganggu lagi. Pasti kita usut," ujarnya.
Amran menegaskan, pemerintah akan menghalau segala upaya untuk mengimpor beras, apalagi jika itu dilakukan secara ilegal.
“Ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton. Tanpa izin dari pusat. Tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel. Ini berasnya tidak boleh keluar,” ujarnya.
Harga Cabai, Telur, dan Daging Ayam Turun, Cek Daftar Komoditas Lainnya
BI melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) melaporkan harga cabai rawit merah turun ke Rp 51.650 per kg, sementara harga cabai merah besar Rp 58.050 per kg
VIVA.co.id
28 November 2025

4 weeks ago
10









