Jakarta, VIVA – Imam Besar Masjid Al Munawwar Ternate KH Usman Muhammad mengecam keras pendukung calon gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Pasalnya, Sherly disebut mirip dengan Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya menyamakan Sherly dengan istri Rasulullah adalah sesuatu yang tidak layak.
"Sebab berdasarkan keterangan beberapa hadist, Siti Khadijah memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan wanita mana pun di dunia. Siti Khadijah yang merupakan tokoh terhormat dalam dunia Islam disamakan dengan Sherly Tjoanda, MUI harus menindak tegas," kata Usman Muhammad dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2024.
Sherly Tjoanda, istri Benny Laos menerima telepon dari Surya Paloh
"Siti Khadijah dijanjikan Allah SWT rumah dalam surga. Sedangkan Sherly? Siti Khadijah adalah wanita terbaik di dunia dan di akhirat. Sedangkan Sherly? Jadi tidak ada wanita manapun yang bisa disetarakan dengan Siti Khadijah binti Khuwailid. Apalagi hanya seorang Sherly,” tambahnya.
Usman juga menyoroti tindakan para pendukung tim kampanye Benny Laos yang merupakan suami dari Sherly. Para pendukung itu diduga mencatut nama-nama tokoh agama tanpa seizin mereka. Beberapa nama besar, seperti KH Rusli Amin dan KH Saleh Sakola, dilibatkan dalam acara tersebut tanpa konfirmasi, oleh pihak yang diduga adalah calon Gubernur Sherly Tjoanda.
"Tanpa konfirmasi, mereka catut nama saya. Kepentingan politiknya besar, jadi saya batalkan," kata Usman.
Dalam kesempatan berbeda, calon gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga harmoni di tengah keberagaman. Sultan menekankan, “Torang Samua Basudara.”
Sultan juga mengingatkan bahwa Maluku Utara adalah rumah bagi beragam agama dan keyakinan. Dalam ruang kehidupan yang berbagi ini, penting untuk menjaga rasa hormat dan perhatian terhadap semua golongan.
"Maluku Utara bukan hanya milik satu kelompok, tetapi milik semua. Kita harus belajar hidup bersama, saling menghormati, dan merawat keberagaman ini sebagai kekayaan, bukan ancaman,” ujar Sultan.
Sultan juga menyampaikan bahwa isu sensitif ini berpotensi menimbulkan konflik yang merugikan semua pihak. Dengan pengalaman beliau sebagai juru damai dalam konflik-konflik besar di Maluku Utara, Sultan menegaskan bahwa kerusuhan seperti yang pernah terjadi di Tobelo, Morotai, Jailolo tidak boleh terulang.
“Membangun kembali keharmonisan itu sulit dan memakan waktu panjang. Kita tidak boleh mengorbankan persaudaraan yang telah kita rawat hanya karena provokasi atau kepentingan sesaat,” jelas Sultan.
Kemudian, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga jarak antara agama dan politik. Sultan mengingatkan bahwa mencampuradukkan kedua hal ini hanya akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.
“Agama itu suci, jangan kita kotori dengan kepentingan politik. Sebagai masyarakat yang terhormat, kita harus bisa memisahkan mana yang menjadi urusan agama dan mana yang menjadi urusan politik,” kata Sultan.
Di sisi lain, Sultan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tokoh agama yang telah menjelma sebagai penerang dan peredam isu-isu sensitif yang beredar di masyarakat.
Sebelumnya, viral unggahan di grup sosial media facebook Suara Warga Ternate atas nama Bernato Liandro yang menghebohkan kaum muslim di Maluku Utara. Ia membagikan postingan yang menyebut calon gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda disebut mirip istri nabi Muhammad, Siti Khadijah.
“Sherly itukan janda, janda itu suci. Jadi ibu-ibu itu semalam bilang ibu Sherly itu seperti Khadijah Isteri Nabi, Hadijah Maluku Utara” demikian bunyi postingan tersebut.
Para ulama dan aktivis di Maluku Utara mengecam hal tersebut. Habib Abdurahman Asaagaf mengatakan bahwa Sherly tak pantas dimiripkan dengan istri nabi. Ia mengingatkan narasi itu bisa menjurus ke dalam dugaan penistaan agama.
"Penobatan Sherly Thjondoa yang disebut mirip dengan Istri dari Nabi Muhamad SAW sangat tidak tepat. Ini juga bisa menjurus ke penistaan dan penodaan agama terutama pada Khadijah yang notabennya istri dari Nabi Muhamad SAW, " kata Habib Abdurrahman Asaagaf dalam keterangannya, Selasa, 12 November 2024.
Halaman Selanjutnya
Dalam kesempatan berbeda, calon gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga harmoni di tengah keberagaman. Sultan menekankan, “Torang Samua Basudara.”