Jumat, 28 November 2025 - 15:51 WIB
Washington, VIVA – Sarah Beckstrom, salah satu anggota Garda Nasional yang ditembak di Washington DC pada hari Rabu, 26 November 2025, telah meninggal dunia, kata Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis. Sementara satu anggota Garda Nasional lainnya, Andrew Wolfe, masih berjuang untuk hidupnya, menurut presiden
"Sarah Beckstrom dari Virginia Barat, salah satu anggota Garda Nasional yang sedang kita bicarakan, sangat dihormati, muda, dan luar biasa … Dia baru saja meninggal dunia. Dia tidak lagi bersama kita," kata Trump dalam pidato langsung pertamanya sejak penembakan tersebut dilansir The Guardian.
Beckstrom, 20 tahun, adalah salah satu dari dua anggota Garda Nasional yang ditembak di dekat Gedung Putih dalam sebuah serangan yang ditargetkan. Anggota lainnya, Andrew Wolfe, 24 tahun, masih berjuang untuk hidupnya, menurut presiden.
Rahmanullah Lakanwal, tersangka penembakan terhadap dua tentara Garda Nasional
Ayah Beckstrom telah memberi tahu New York Times melalui panggilan telepon sebelumnya pada hari itu bahwa putrinya kemungkinan besar tidak akan pulih. "Saya sedang memegang tangannya sekarang," kata Gary Beckstrom. "Dia menderita luka yang mematikan. Ini bukan proses pemulihan."
Baik Beckstrom maupun Wolfe adalah anggota Garda Nasional Virginia Barat, yang dikerahkan bersama ratusan pasukan ke Washington sebagai bagian dari misi pemberantasan kejahatan sebagaimana arahan Presiden Trump di ibu kota.
Pada hari Kamis, Gubernur Virginia Barat, Patrick Morrisey, mengonfirmasi kematian Beckstrom dalam sebuah unggahan media sosial: "Sarah bertugas dengan keberanian, tekad yang luar biasa, dan rasa tanggung jawab yang teguh kepada negara bagian dan bangsanya. Dia menjawab panggilan untuk bertugas, melangkah maju dengan sukarela, dan menjalankan misinya dengan kekuatan dan karakter yang mencerminkan Garda Nasional Virginia Barat yang terbaik."
Beckstrom, dari Webster Springs, Virginia Barat, mulai bertugas pada Juni 2023.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi tersangka dalam serangan tersebut sebagai Rahmanullah Lakanwal, 29 tahun.
Masih sedikit yang diketahui tentang kehidupannya, tetapi para pejabat telah mengonfirmasi bahwa Lakanwal datang ke AS pada September 2021 dari negara asalnya, Afghanistan, di bawah program yang memberikan visa masuk kepada beberapa warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk pemerintah AS.
Halaman Selanjutnya
Ia diberikan suaka pada April tahun ini, di bawah pemerintahan Trump, lapor Reuters. CIA telah mengonfirmasi bahwa Lakanwal bekerja dengan unit militer yang didukung CIA selama perang AS di Afghanistan.

4 weeks ago
8









