Skandal Pemain Naturalisasi, Nepal Minta FIFA Hapus Kemenangan Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Asia

• 

• Sport

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:20 WIB

VIVA – Asosiasi Sepak Bola Nepal (ANFA) meminta FIFA untuk membatalkan kemenangan Malaysia karena diduga menurunkan pemain yang tidak sah saat kedua tim bentrok pada 25 Maret 2025 lalu.

Dalam laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Malaysia itu, salah satu pencetak gol, Hector Hevel, kini diketahui tidak memenuhi syarat untuk bermain. 

Hevel termasuk dalam daftar tujuh pemain Malaysia yang dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun oleh FIFA karena kasus pemalsuan dokumen kewarganegaraan.

Enam pemain lainnya yang ikut terseret skandal tersebut adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.

“Asosiasi Sepak Bola Nepal telah mengajukan keluhan terhadap Malaysia, setelah Hevel, salah satu pencetak gol dalam kemenangan 2-0 Malaysia atas Nepal, dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh FIFA, yang berarti hasilnya dapat dibatalkan,” tulis ANFA, dikutip dari News Straits Times.

Langkah ANFA ini bisa berakibat fatal bagi Malaysia. Berdasarkan regulasi kompetisi, jika terbukti menurunkan pemain tidak sah, Malaysia berpotensi dinyatakan kalah 0-3 melawan Nepal dan juga Vietnam, karena Hevel dan enam pemain lainnya ikut bermain di dua laga tersebut.

Dalam kemenangan telak 4-0 atas Vietnam pada 10 Juni 2025, Malaysia juga menurunkan tujuh pemain naturalisasi yang kini tengah dijerat sanksi FIFA.

Namun, putusan akhir terkait kemungkinan pembatalan hasil pertandingan masih akan ditentukan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Sementara itu, situasi di Grup F kini semakin menarik. Nepal berada di posisi juru kunci tanpa satu pun poin dari empat pertandingan. Sebaliknya, Malaysia masih memimpin klasemen dengan 12 poin sempurna, termasuk kemenangan terakhir mereka 5-1 atas Laos.

Jika FIFA dan AFC mengabulkan protes Nepal, posisi Malaysia di puncak klasemen bisa terancam. Skandal ini pun menjadi tamparan keras bagi sepak bola Asia Tenggara, yang belakangan ramai dengan kasus naturalisasi pemain.