Sosok Argi Pegawai KAI yang Viral Imbas Drama Tumbler Tuku, Kini Mau Dikasih Hadiah Umrah

4 weeks ago 9

Jumat, 28 November 2025 - 16:20 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah derasnya arus informasi dan viralnya drama “tumbler TUKU hilang”, nama seorang pegawai KAI mendadak mencuri perhatian publik. Ia adalah Argi Budiansyah, petugas layanan penumpang yang kini menjadi sorotan nasional. 

Meski sempat diterpa tuduhan, kisah Argi justru berakhir manis. Ia baru saja mendapatkan hadiah umroh sebagai bentuk apresiasi atas integritasnya. Berikut profil lengkap, kronologi, klarifikasi, hingga penghargaan yang kini diterima Argi.

Siapa Argi Budiansyah?

Argi Budiansyah merupakan petugas layanan penumpang (passenger service) KAI Commuter yang baru bergabung sejak 17 November 2025. Ia berstatus sebagai front-liner di layanan KRL Commuter Line. 

Dalam insiden yang viral tersebut, Argi bertugas menerima tas tertinggal (cooler bag) milik penumpang, Anita Dewi, yang kemudian dikembalikan ke pos barang hilang. 

Kronologi Insiden Viral

Mediasi Antara Argi Budiansyah dengan Anita-Alvin

Kasus bermula ketika Anita kehilangan tumbler dari merk TUKU yang tertinggal di KRL Commuter Line. Setelah cooler bag ditemukan dan diserahkan ke petugas, tumbler di dalamnya disebut hilang. Dalam postingan viral, Anita menuding pegawai KAI bertanggung jawab atas hilangnya barang tersebut.

Argi kemudian menjelaskan bahwa saat menerima tas, ia hanya membawa cooler bag ke ruang “security/PS”, tanpa sempat memeriksa isi, karena saat itu stasiun ramai. Tas kemudian disimpan di lemari terkunci. Sebagai bentuk itikad baik, Argi sempat menawarkan mengganti tumbler yang hilang, tawaran yang ditolak oleh pihak pemilik, serta bersedia membantu dengan proses pengecekan CCTV.

Namun, drama semakin membesar di media sosial, memunculkan simpati sekaligus salah paham dari publik.

Awalnya sempat beredar kabar bahwa Argi dipecat karena insiden tersebut. Namun kemudian manajemen KAI Commuter, termasuk pimpinan, menyatakan bahwa status Argi tetap aktif atau tidak dipecat. 

Setelah mediasi antara Argi dan Anita (bersama suaminya), keduanya sepakat berdamai pada 27 November 2025, sehingga masalah dianggap selesai secara kekeluargaan.

Meski demikian, Argi banyak mendapat simpati dari publik karena dianggap sebagai “korban” pekerja front-liner yang niat baiknya terhadap barang tertinggal justru membuatnya terseret isu besar.

Kasus ini juga memantik diskusi lebih luas mengenai prosedur penanganan lost-and-found di transportasi umum, batas tanggung jawab petugas, serta bagaimana viral postingan berpotensi merusak reputasi seseorang dalam sekejap.

Halaman Selanjutnya

Walaupun begitu, Argi justru memperoleh dukungan moral besar dari masyarakat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |