Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie meyakini, implementasi perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) bakal membawa sejumlah keuntungan bagi Indonesia.
Hal itu diungkapkan Anindya dalam acara 'Economic Mission from The Netherlands to Indonesia', yang gelar bersama pihak Kedutaan Besar Belanda di sebuah hotel kawasan Sudirman, Jakarta.
"Jadi penyelesaian perundingan IEU-CEPA akan menjadi momentum bersejarah, yang menandai era baru hubungan dagang komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa," kata Anindya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 16 Juni 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri)
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dengan implementasi IEU-CEPA, lanjutnya, itu akan menghapus tarif pada sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Misalnya pada komoditas seperti minyak sawit, kakao, kopi, tekstil, peralatan makanan, dan makanan laut.
"Dan ini juga akan membuka investasi yang lebih dalam pada sektor energi terbarukan, semikonduktor, dan mineral penting," ujar Anindya.
Dengan diterapkannya IEU-CEPA tersebut, Anindya mengatakan bahwa hal itu akan berdampak langsung pada penguatan ekspor dan peningkatan investasi lintas sektor strategis.
Selain itu, lanjut Anindya, kerjasama dengan Belanda ini akan memberikan peluang yang lebih besar lagi bagi Indonesia, untuk meningkatkan perdagangannya ke Uni Eropa. Karena Belanda merupakan mitra kunci bagi Indonesia, untuk menembus pasar Uni Eropa yang lebih luas.
"Dan ini juga akan membuka lapangan kerja. Kayak kemarin aja kita mengirim tenaga kerja migran, salah satunya ya ke Belanda, dan makin banyak lagi yang dibutuhkan," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa penyelesaian final dari perundingan IEU-CEPA, bakal molor dari target awal yakni pada kuartal I-2025 menjadi akhir 2026 mendatang.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, lanjut Anindya, kerjasama dengan Belanda ini akan memberikan peluang yang lebih besar lagi bagi Indonesia, untuk meningkatkan perdagangannya ke Uni Eropa. Karena Belanda merupakan mitra kunci bagi Indonesia, untuk menembus pasar Uni Eropa yang lebih luas.