Arab Saudi Hukum Mati Pria yang Demo Pemerintah

3 hours ago 4

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:52 WIB

Riyadh, VIVA – Pihak berwenang Saudi mengumumkan pada hari Senin, bahwa mereka telah mengeksekusi seorang pria yang menurut kelompok hak asasi manusia dan pakar PBB adalah seorang pengunjuk rasa yang bergabung dalam demonstrasi anti-pemerintah yang jarang terjadi di Arab Saudi, saat pria tersebut masih di bawah umur pada tahun 2011.

"Hukuman mati telah dijatuhkan kepada Abdullah al-Derazi, seorang warga negara Saudi, di Provinsi Timur," demikian pernyataan resmi Saudi Press Agency (SPA) pada hari Senin, seraya menambahkan bahwa ia telah dihukum karena "terorisme".

Para pakar PBB menyerukan pembebasan al-Derazi pada bulan April, dengan mengatakan bahwa penahanannya sewenang-wenang dan ia menggunakan haknya untuk memprotes perlakuan pemerintah terhadap minoritas Muslim Syiah.

Sejak awal tahun 2025, Arab Saudi telah mengeksekusi setidaknya 300 orang, menurut pengumuman resmi. Pada tahun 2024, kerajaan tersebut telah melaksanakan 338 eksekusi, sebuah rekor yang kemungkinan akan dilampaui tahun ini.

Melansir The New Arab, Selasa, 21 Oktober 2025, Derazi dihukum karena terorisme bersama delapan orang lainnya karena ikut serta dalam protes anti-pemerintah pada tahun 2011 di Provinsi Timur, menurut organisasi hak asasi manusia Amnesty International.

"Keluarganya mengetahui tentang eksekusi tersebut melalui media sosial," kata Duaa Dhainy, seorang peneliti di Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa (ESOHR) yang berbasis di Berlin.

"Mereka tidak diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Abdullah, tidak diberi panggilan resmi oleh otoritas Arab Saudi untuk memberi tahu mereka tentang eksekusi tersebut, dan jenazahnya belum diserahkan kepada keluarga."

Hukuman matinya dikonfirmasi secara rahasia oleh Mahkamah Agung negara itu, bersama dengan hukuman mati Jalal al-Labbad, pemuda lain yang dieksekusi pada bulan Agustus, menurut Amnesty.

Arab Saudi, salah satu algojo paling produktif di dunia, telah mengeksekusi mati 33 orang karena terorisme tahun ini dan 202 orang karena pelanggaran terkait narkoba.

Presiden Prabowo Subianto

Prabowo Ingin Biaya Haji Turun, Waktu Tunggu Diupayakan Kurang dari 26 Tahun

Selain menurunkan biaya, Prabowo juga menginginkan percepatan waktu tunggu haji. Dari 40 tahun saat ini dipotong menjadi 26 tahun. Ia optimis dua agenda itu bisa terwujud

img_title

VIVA.co.id

21 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |