Bakal Dihadiri Prabowo, MUI Bakal Senggol Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' di Munas ke-11

3 hours ago 1

Selasa, 4 November 2025 - 23:32 WIB

Jakarta, VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti kesenjangan ekonomi di Indonesia dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 20-23 November 2025 mendatang. 

Dalam Munas ke-11 yang dijadwalkan akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, MUI akan membahas solusi mengatasi kesenjangan ekonomi-sosial, dimana hanya sebagian kecil populasi di Indonesia menguasai mayoritas aset nasional.

"Sekarang ini terjadi disparitas kekayaan yang luar biasa, karena pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto selama 32 tahun itu kan ekonominya pro-growth ya (fokus pada pertumbuhan ekonomi) dengan trickle down effect (jika kelompok kaya dan perusahaan besar berkembang, maka lapangan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan akan menetes ke masyarakat bawah), tetapi kenyataannya itu tidak pernah menetes ke bawah," kata Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Masduki Baidlowi pada konferensi pers di Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Ia menyoroti model pembangunan ekonomi Indonesia selama Orde Baru yang terlalu fokus pada pertumbuhan angka makro atau Produk Domestik Bruto (PDB), bukan pemerataan, sehingga masyarakat di kelas bawah tidak merasakan hasilnya.

"Kekayaan di Indonesia itu termasuk kesenjangan yang tertinggi di sini, yang kaya makin kaya, yang miskin juga tetap miskin, tidak ada pemerataan," ujar dia.

Berdasarkan laporan dari Bank Dunia, hanya sebagian kecil populasi di Indonesia yang menguasai mayoritas aset nasional.

Akibatnya, hingga kini Indonesia menghadapi masalah serius berupa ketimpangan sosial dan ekonomi, dimana sebagian kecil orang sangat kaya, sementara mayoritas rakyat masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.

"Di situlah kami di dalam Munas ini berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah negara, sepanjang dia memang akan menyejahterakan rakyat dan melakukan kebijakan-kebijakan afirmatif terhadap pergerakan ekonomi rakyat," tuturnya. 

Ketimpangan ekonomi di Indonesia itu juga yang menimbulkan maraknya fenomena "Rojali" (rombongan jarang beli), kelompok masyarakat yang datang ke pusat perbelanjaan, kafe, atau pusat keramaian lainnya dalam jumlah besar tetapi hanya berjalan-jalan atau melihat-lihat tanpa melakukan pembelian yang signifikan. 

Fenomena ini sering kali disertai dengan "Rohana" (rombongan hanya nanya), yaitu kelompok yang hanya bertanya-tanya tentang produk tetapi akhirnya tidak membeli. 

Menko PM, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (kiri)

Prabowo Bakal Bagikan Tanah untuk Petani, Bagaimana Teknisnya?

Cak Imin menjelaskan tujuan dari program tersebut yaitu pemerintah mendorong agar para petani memiliki alat produksi yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.

img_title

VIVA.co.id

4 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |