Blak-blakan, Malut United Bongkar Dosa Besar Imran dan Yeyen

9 hours ago 2

Rabu, 25 Juni 2025 - 00:10 WIB

VIVA – Manajemen Malut United akhirnya buka suara soal pemecatan dua figur penting di tubuh klub: pelatih kepala Imran Nahumarury dan Direktur Teknik Yeyen Tumena. Keduanya resmi diberhentikan usai terseret dalam dugaan pelanggaran serius yang mengguncang internal klub.

Dalam konferensi pers yang digelar di Ternate, Selasa, Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, menjelaskan bahwa keputusan berat ini diambil demi menjaga integritas klub. Ia menegaskan, pemecatan dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan atas dasar temuan pelanggaran fatal.

Asghar mengungkapkan bahwa manajemen menemukan praktik-praktik menyimpang yang dilakukan Imran dan Yeyen. Salah satunya adalah pemotongan gaji pemain serta pengambilan fee dari dua pemain asing. Lebih parah lagi, hampir seluruh pemain lokal mengaku dimintai uang agar bisa dimainkan.

“Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil. Ini jelas melanggar etika profesional,” ujar Asghar, dikutip dari Antara.

Menurutnya, kedua sosok ini sempat diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Bahkan, mereka mendapat kenaikan kompensasi hingga 300 persen saat tim naik kasta dari Liga 2 ke Liga 1. Tapi kepercayaan itu justru dikhianati.

Asghar menegaskan bahwa fokus tim kini tertuju pada pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta yang akan dimulai 27 Juli 2025, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Liga 1 awal Agustus mendatang. Namun, manajemen tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi di balik layar.

“Energi kami sedang tercurah untuk TC. Tapi kami tidak bisa biarkan praktik seperti ini berlangsung. Ini merusak nilai-nilai klub,” tegasnya.

Imran Minta Maaf, Yeyen Masih Bungkam

Berbeda sikap ditunjukkan kedua tokoh yang dipecat. Imran Nahumarury disebut telah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada manajemen. Dalam surat itu, ia mengakui kesalahan dan berjanji tak akan mengulanginya.

“Imran sudah minta maaf dan berjanji tak memperpanjang masalah di media. Kami terima dengan lapang dada dan jadikan ini pelajaran,” kata Asghar.

Namun, hal berbeda ditunjukkan Yeyen Tumena. Hingga saat ini, eks Direktur Teknik tersebut belum memberikan klarifikasi ataupun permintaan maaf. Manajemen pun mempertimbangkan membawa kasus ini ke ranah hukum maupun ke PSSI.

“Kalau tidak ada itikad baik dari Yeyen, kami siap tempuh jalur hukum. Ini soal menjaga integritas sepak bola Indonesia, bukan soal pribadi,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Imran Minta Maaf, Yeyen Masih Bungkam

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |