Bos Unilever Indonesia Ungkap 3 Strategi Bisnis Jadi Senjata Pertumbuhan Berkelanjutan

4 hours ago 6

Kamis, 23 Oktober 2025 - 23:20 WIB

Jakarta, VIVA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih tidak diaudit sebesar RP 1,2 triliun hingga periode yang berakhir pada September 2025. Perseroan yang bergerak di bidang barang konsumer (Fast Moving Consumer Goods/FMGC) bertekad terus mempertahankan pertumbuhan hingga tutup buku tahun ini melalui tiga strategi bisnis.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan perseroan akan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan penguatan fondasi bisnis. Manajemen UNVR optimis proses pemisahan unit bisnis (spin-off) es krim bisa rampung tahun ini sebagai upaya memperkuat portofolio dan meningkatkan ketangkasan organisasi.

"Kami menutup tahun 2025 dengan penuh tujuan dan semangat. Langkah-langkah yang telah kami lakukan untuk menyederhanakan portofolio, berinvestasi pada merek-merek kami, dan membangun keunggulan eksekusi, telah mempersiapkan kami untuk dampak jangka panjang,” ungkap Benjie dalam konferensi pers kinerja keuangan UNVR kuartal III-2025 yang digelar secara daring pada Kamis, 23 Oktober 2025. 

Di samping penyelesain spin off unit es krim, Benjie juga membeberkan strategi bisnis yang akan perseroan lakukan guna merealisakanmemperkuat pertumbuhan berkualitas jangka panjang. Strategi prioritas untuk mendukung pertumbuhan bisnis berlandaskan mencakup strategi kategori, saluran dan biaya. 

1.Kategori: Perkuat Daya Saing Merek

Unilever Indonesia berfokus pada inovasi produk dan strategi digital untuk memperkuat daya saing merek di pasar. Sepanjang 2025, lebih dari 85 persen merek di portofolionya telah meluncurkan inovasi baru didukung oleh strategi Net Revenue Management yang menyesuaikan harga, ukuran kemasan, dan formulasi produk. 

Langkah ini mendorong pertumbuhan penjualan Home & Personal Care (HPC) sebesar 9,3 persen hingga September 2025. Perseroan melaporkan 14 merek unggulan menyumbang 65 persen dari total penjualan serta meningkatkan pertumbuhan penjualan inti (USG) menjadi 6,8 persen.

2. Kanal (Channel): Perluas Jangkaun Distribusi

Untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kian beragam, Unilever Indonesia mengandalkan eksekusi unggul, transformasi go-to-market, dan pengembangan saluran masa depan. Perusahaan memperluas jangkauan ritel hingga 18 persen, meningkatkan tenaga penjualan sebesar 19 persen, dan memperkaya variasi produk hingga 16 persen. 

Platform digital, Sahabat Warung, juga menjadi kunci dalam memperluas distribusi. Fokus diarahkan pada pertumbuhan segmen Health & Beauty (HABA) dan e-commerce yang terus meningkat pesat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |