Jakarta, VIVA – Ketua Umum Organisasi Relawan Projo, Budi Arie Setiadi membantah isu yang menyebut Projo putus hubungan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu ditegaskan Budi Arie dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu, 2 November 2025.
"Karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi, jangan diframing (putus hubungan)," kata Budi Arie dalam sambutannya.
Dia lantas menegaskan, Projo ini lahir karena semangat perlunya pemimpin rakyat yang bernama Joko Widodo (Jokowi). Dia pun kembali membantah bahwa Projo pisah ataupun putus hubungan dengan Jokowi.
"Jangan mengadu domba sesama anak bangsa. Projo ini lahir dari semangat perlunya, lahirnya pemimpin rakyat yang ada bernama Bapak Joko Widodo (Jokowi)," tutur dia.
Di sisi lain, Budi Arie menjelaskan perubahan logo Projo dengan tidak menggunakan siluet wajah Jokowi itu merupakan bagian dari transformasi organisasi.
"Bahwa perubahan logo ini adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul, nanti logo Projo yang baru," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Organisasi relawan Projo menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo periode 2025-2030.
Keputusan itu disampaikan langsung Freddy Damanik dalam penutupan Kongres III Projo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu, 2 November 2025.
"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh kongres Projo ke III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030," kata Freddy.
"Sepakat ya," sambungnya.
Budi Arie Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo 2025-2030
Organisasi relawan Projo menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo 2025-2030. Penetapan ini diumumkan langsung oleh Freddy Damanik dalam Kongres III Projo.
VIVA.co.id
2 November 2025

15 hours ago
3









