Jakarta, VIVA – Praktik pesugihan, cara mencari kekayaan lewat perjanjian gaib, masih menjadi cerita mistis yang akrab di tengah masyarakat Indonesia. Namun, bagaimana pandangan para pemain film horor "Warung Pocong" yang mengangkat tema tersebut?
Dua bintang utamanya, Shareefa Daanish dan Arla Ailani, sepakat menolak cara instan. Dalam perbincangan, mereka menegaskan bahwa kesuksesan datang dari kerja keras, bukan dari praktik yang bersinggungan dengan dunia gaib. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!
Meski familiar dengan istilah pesugihan, baik Shareefa maupun Arla bersikap skeptis. Shareefa mendefinisikan pesugihan sebagai 'perjanjian dengan makhluk gaib demi mendapatkan kekayaan dengan cepat'. Namun, ia belum pernah menyaksikannya secara langsung.
“Percaya nggak percaya, karena pernah dengar tapi nggak pernah lihat secara nyata,” ujar Shareefa, dalam keterangannya, dikutip Selasa 23 September 2025.
Arla Ailani juga memiliki pandangan serupa. Saat mendengar kata 'pesugihan', ia langsung membayangkan ‘ruangan gelap penuh asap dan orang yang sedang merapal mantra’. Meskipun sering mendengar kisah-kisah mistis, ia belum pernah menemukan bukti nyata praktik tersebut di sekitarnya.
"Mungkin memang ada, tapi aku nggak percaya," katanya dengan yakin.
Alih-alih percaya pada pesugihan, Shareefa dan Arla lebih memilih memegang teguh prinsip moral, kerja keras, dan keyakinan spiritual. Mereka berbagi kisah perjuangan masing-masing sebagai bukti.
Arla, misalnya, mengalami masa sulit saat pandemi COVID-19. Baru lulus SMA, ia melihat keluarganya yang bekerja di dunia seni kehilangan banyak pekerjaan. Meski begitu, ia tetap yakin rezeki akan datang selama ia tidak menyerah dan terus berpikir positif.
Shareefa Daanish juga mengenang masa kuliahnya yang penuh tantangan, di mana ia harus membiayai studinya sendiri. Tabungan dari hasil modeling membantunya bertahan saat itu.
“Saya nggak pernah ngelakuin hal aneh demi dapet uang cepat. Buat saya pribadi, berusaha untuk tidak meminjam uang. Kalau memang harus, itu pilihan terakhir,” katanya.
Keduanya sepakat menolak cara instan apa pun untuk mendapatkan uang, termasuk pesugihan, utang sembrono, atau tindakan merugikan orang lain. Bagi mereka, cara-cara tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai yang mereka pegang.
Arla menambahkan bahwa ia tumbuh dengan nilai moral yang kuat dari keluarga. Ia percaya bahwa uang harus dihasilkan dengan cara yang halal dan tidak merugikan siapapun. Senada, Shareefa menekankan pentingnya menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial, terutama saat menghadapi masa-masa sulit.
“Percaya dan yakin kalau kalian itu kuat. Sesuaikan gaya hidup kamu dengan kemampuan,” pesannya untuk mereka yang sedang berjuang secara finansial.
Meskipun berperan dalam film horor bertema pesugihan, Shareefa dan Arla menunjukkan bahwa realitas hidup jauh dari kisah mistis. Bagi mereka, tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Hanya ada kerja keras, kesabaran, dan keyakinan pada rezeki yang datang dari arah yang benar.
“Buat semua yang lagi struggle, jangan pernah putus asa. Kasih energi maksimal ke apa yang kalian kerjakan,” tutup Arla.
Pengalaman hidup mereka membuktikan bahwa di tengah tekanan, mereka tidak pernah memilih jalan pintas. Skenario film “Warung Pocong" bisa saja penuh misteri, tapi prinsip hidup mereka sangat jelas. Penasaran dengan karakter mereka di film "Warung Pocong"?
Halaman Selanjutnya
“Saya nggak pernah ngelakuin hal aneh demi dapet uang cepat. Buat saya pribadi, berusaha untuk tidak meminjam uang. Kalau memang harus, itu pilihan terakhir,” katanya.