Sulawesi, VIVA – Istilah Zero Waste Mountain pertama kali diperkenalkan ketika Gunung Kembang yang ada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendapat predikat sebagai gunung terbersih di Indonesia pertama.
Pos Pendakian Gunung Kembang via Blembem, diakui sebagai gunung terbersih di Indonesia. Hal itu karena, aturan mengenai manajemen perbekalan pendaki, dikelola dengan sangat ketat di Gunung Kembang, tidak boleh ada sama sekali sampah plastik yang dibawa naik hingga ke puncak. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Konsep Zero Waste Mountain pun perlahan dinikmati manfaatnya oleh ribuan pendaki, akhirnya sepanjang jalur pendakian menuju Puncak Gunung Kembang, ekosistem terjaga, menyatu alami dengan rimbun pepohonan di punggungan Gunung Kembang sampai ke puncaknya.
Nah, berlanjut ke Pulau Sulawesi, Zero Waste Mountain kembali dinobatkan pada Gunung Bulu Baria, sebuah gunung berketinggian 2.730 Mdpl, berlokasi di Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bulu’ dalam bahasa Bugis, berarti gunung. Bulu’ Baria perlahan mulai dikenal sebagai gunung terbersih, gunung bebas sampah pertama di Sulawesi.
Menceritakan mengenai hal tersebut, Musta’in, pengelola basecamp Gunung Bulu Baria diterbangkan langsung oleh EIGER dari basecamp Bulu Baria hingga ke tengah-tengah panggung utama perhelatan Indofest 2025, pada Jumat 13 Juni 2025.
Musta’in bercerita aturan tertulis yang menjaga Bulu Baria tetap bersih dan bebas sampah dimulai dari pos registrasi. Dari Dusun Pattiro, Desa Manimbahoi setiap pendaki yang hendak memulai langkah pertamanya menuju puncak Bulu Baria, dilakukan pemeriksaan perbekalan, peralatan keamanan juga memindahkan perbekalannya ke dalam wadah yang telah disiapkan oleh pengelola.
“Perbekalan bisa dipindahkan ke wadah, kami sudah menyiapkan wadahnya, bisa digunakan oleh para pendaki sebagai fasilitas. Lalu apa yang bisa menjadi sampah sekali pakai, dicatat dan harus dibawa turun lagi di perjalanan pulang. Kalau hilang satu sampahnya, bakal ada denda. Kemudian dalam satu tahun, Bulu’ Baria akan ditutup di Januari hingga Maret saat puncak musim hujan. Untuk perawatan ekosistem, dan mengembalikan kondisi alamnya, kini Bulu’ Baria dikenal sebagai gunung bebas sampah di Sulawesi,” ujar Musta’in, dalam keterangannya, dikutip Senin 16 Juni 2025.
Galih Donikara selaku Advisor Eiger Adventure Service Team, menambahkan, kolaborasi dan dukungan EIGER untuk Bulu Baria sejalan dengan nilai yang dijaga dan dipertahankan oleh EIGER selama 35 tahun terakhir, yakni inovasi, alam dan manusia. Menurut Galih, inovasi-inovasi yang dilakukan ini diharapkan bisa memberikan dampak langsung bagi alam dan juga manusianya.
“Bulu Baria menunjukkan pada kita, bahwa di Sulawesi ternyata gunung terbersih dan bebas sampah. Kami mengajak untuk terus jaga komitmen ini, oleh segenap warga desa dan pengelola juga tetua adat dari Desa Manimbahoi. Kami mengucapkan terima kasih sudah diberikan kesempatan untuk bersama ikut menjaga Bulu Baria. Semoga dalam waktu dekat makin banyak lagi gunung di Indonesia yang bisa kita nikmati keindahannya, tanpa ada sampah dari mulai pos registrasi hingga ke puncaknya,” pungkas Galih.
Zero Waste, Full Power: Kayu Tropis Kini Jadi Pemain Utama Energi Hijau
Zero waste, full power. Kayu Tropis kini jadi pemain utama energi hijau.
VIVA.co.id
14 Juni 2025