Cerita Mahasiswa RI di Kota Qom Iran soal Serangan Israel: Alhamdulillah, Masih Bisa Ngopi!

7 hours ago 1

Senin, 16 Juni 2025 - 15:44 WIB

Surabaya, VIVA – Mahasiswa Indonesia di Iran bercerita tentang kondisi terkini Iran setelah  serangan Israel ke jantung kota Teheran dan beberapa wilayah lainnya pada Jumat pekan lalu. Meskipun situasinya tengah memanas, beberapa wilayah di Iran dilaporkan masih kondusif, bahkan akses listrik-internet masih normal. 

Seperti disampaikan mahasiswa asal Surabaya yang sedang menimba ilmu di Iran, Muhammad Al-Jufri. Ia menyatakan masih merasa aman dan belum memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia.

Mahasiswa Universitas Al-Musthafa yang berada di Kota Qom ini, mengaku kondisinya stabil. Hal itu ia sampaikan saat melakukan video call bersama sejumlah media dan alumni Universitas Al-Musthafa, Ahmad Muadz.

“Cukup stabil. Belum ada sesuatu yang mengharuskan evakuasi atau yang genting,” kata Al-Jufri yang berasal dari kawasan Boto Putih, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Senin, 16 Juni 2025.

Serangan udara Israel di pusat kota Teheran, Iran

Dalam video call tersebut, suasana di belakang Al-Jufri tampak tenang. Ia menyebut aktivitas harian di Iran masih berjalan seperti biasa. Bahkan jaringan internet di lokasi tempat tinggalnya pun masih dalam kondisi normal.

“Seperti yang disaksikan bersama, video call bisa dilakukan dengan tenang, tak ada halangan. Memang ada beberapa provider yang mengalami gangguan, tapi secara umum masih bisa diakses,” bebernya.

Al-Jufri juga mengonfirmasi bahwa komunikasi antara mahasiswa Indonesia di Iran dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran berjalan lancar. KBRI pun telah menyampaikan akan segera melakukan evakuasi apabila situasi berkembang ke arah yang lebih buruk.

“Alhamdulillah, KBRI memiliki komunikasi yang baik dengan kami. Mereka terus update dan menyatakan bahwa jika kondisinya benar-benar genting, evakuasi akan disiapkan,” lanjutnya.

Saat ini, kata Al-Jufri, status siaga memang dinaikkan ke level satu. Namun belum memasuki situasi darurat tingkat tinggi. Ia mengaku masih menjalani rutinitas seperti biasa, termasuk ujian akademik.

“Bangun tidur, masih bisa bikin teh, ngopi. Orang-orang Iran juga terlihat jalan-jalan, duduk di taman, ziarah, dan aktivitas normal lainnya,” tuturnya.

Meskipun beberapa universitas di ibu kota Tehran terdampak akibat serangan rudal, aktivitas perkuliahan di Qom relatif aman. Ujian akhir semester pun tetap dijadwalkan berjalan seperti biasa.

Sementara itu, Ahmad Muadz, alumni Universitas Al-Musthafa yang kini berdomisili di Jawa Timur, menegaskan bahwa kondisi mahasiswa Indonesia, khususnya asal Jatim, masih terkendali.

“Awalnya kita khawatir karena banyak informasi simpang siur. Tapi setelah berkomunikasi langsung, situasinya ternyata tidak seburuk yang dibayangkan,” jelas pria asal Sidoarjo ini.

Menurut Muadz, mahasiswa asal Jatim di Iran tetap menjalani aktivitas belajar dan sosial seperti biasa. Ia mengimbau masyarakat, terutama keluarga para mahasiswa, untuk tidak panik secara berlebihan.

“Proses belajar-mengajar masih berlangsung. Memang ada satu dua kampus yang sempat dihentikan sementara, terutama yang terdampak langsung. Tapi sebagian besar masih berjalan normal,” tandasnya.

Sebagai informasi, Iran dan Israel tengah terlibat dalam ketegangan bersenjata yang melibatkan serangan rudal ke wilayah masing-masing. Beberapa kota besar seperti Tehran dan Tel Aviv dilaporkan menjadi target serangan militer.

Laporan: Zainal Azkhari/tvOne Surabaya

Halaman Selanjutnya

Al-Jufri juga mengonfirmasi bahwa komunikasi antara mahasiswa Indonesia di Iran dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran berjalan lancar. KBRI pun telah menyampaikan akan segera melakukan evakuasi apabila situasi berkembang ke arah yang lebih buruk.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |