Seoul, VIVA – Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol menjadi presiden pertama yang ditangkap saat masih aktif menjabat. Melansir dari BBC Internasioanl, Rabu 15 Januari 2025, penangkapan Yoon mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu antara penyidik dan tim keamanan presidennya. Yoon, yang gagal menerapkan darurat militer dan menyebabkan kekacauan di negara itu membuatnya dimakzulkan oleh parlemen. Dia juga sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan. Namun, secara teknis ia masih menjadi presiden karena pengadilan konstitusi harus memutuskan apakah pemakzulannya sah atau tidak. Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), sebelumnya telah berupaya menangkapnya pada 3 Januari lalu, tetapi mereka dihalangi oleh bus dan kawat berduri. Namun, tepat pada hari Rabu, tim penyelidik tiba dengan bersenjatakan tangga untuk melewati barikade bus dan tang untuk memotong pagar kawat berduri. Anggota tim lainnya, yang berjumlah sekitar 1.000 petugas, memanjat tembok dan mendaki jalan setapak di dekatnya untuk mencapai kediaman presiden. Setelah beberapa jam, pihak berwenang mengumumkan bahwa Yoon telah ditangkap. Dalam video berdurasi tiga menit yang dirilis tepat sebelum penangkapannya, pemimpin berusia 64 tahun itu mengatakan bahwa ia akan mematuhi penyelidikan terhadapnya meskipun ia menentangnya. Yoon secara konsisten menyatakan bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah secara hukum. Ia juga mengatakan bahwa ia menyaksikan bagaimana pihak berwenang "menyerbu" perimeter keamanan rumahnya dengan peralatan pemadam kebakaran. "Saya memutuskan untuk menghadap CIO, meskipun itu adalah penyelidikan ilegal. (Penangkapan) ini untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan," kata Yoon. Photo : Sesampainya di kantor pusat CIO, Yoon diperkirakan akan diinterogasi di ruang interogasi yang dilengkapi rekaman video, dengan kehadiran jaksa penuntut dan penyidik CIO. Jika Yoon setuju, sesi tersebut akan direkam secara audio dan video. Kuesioner untuk interogasi, yang telah bertambah hingga lebih dari 200 halaman, melebihi kuesioner yang disiapkan selama upaya eksekusi surat perintah pertama. Halaman Selanjutnya Yoon secara konsisten menyatakan bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah secara hukum.
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, ditangkap setelah pihak berwenang berhasil mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu.
Media Jepang yakni Asahi Shimbun melaporkan bahwa Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol sering menyebutkan darurat militer mulai dari sekitar April tahun lalu.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan mengatakan bahwa Presiden Yoon Suk Yeol akan diinterogasi di kantor pusatnya di Gwacheon.
Kualitas udara di beberapa kota besar Asia, seperti Dhaka, Ho Chi Minh, dan New Delhi telah mencapai tingkat polusi yang sangat mengkhawatirkan.
DPR AS yang dipimpin oleh Partai Republik, pada Selasa, 14 Januari 2025, meloloskan RUU yang secara tegas membatasi atlet transgender untuk Ikut Olahraga Wanita
Terpopuler
Brigjen TNI (Purn)Hendrawan Ostevan (HO) ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara Jumat, 10 Januari 2025 sore.
Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (HO) ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara Jumat, 10 Januari 2025.
Sertu Hendri, tersangka penembakan terhadap Serma Randi, anggota Subdenpom Persiapan Belitung, berhasil meloloskan diri dari kepungan petugas gabungan.
Selengkapnya Partner
G ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sungai yang berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi kejadian ia dinyatakan hilang saat bermain hujan dengan kakaknya.
Nikmati pemandangan indah Waduk Jatiluhur dari Tebing Boyer Purwakarta, spot foto yang Instagramable dengan suasana sejuk dan pemandangan alam yang memukau.
Perasaan tidak diprioritaskan saat hadirnya adik perlu ditangani dengan validasi perasaan dan penjelasan konkret tentang konsep prioritas, kasih sayang, dan keadilan.
Selengkapnya Isu Terkini
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Kamis, 12 Desember 2024, menyatakan bahwa ia tidak memahami alasan di balik tuduhan makar yang dialamatkan kepadanya setelah memberlakukan darurat militer di Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol