Senin, 16 Juni 2025 - 15:51 WIB
Jakarta, VIVA – Indonesia tengah menghadapi tantangan lingkungan serius. Data terbaru menunjukkan bahwa deforestasi meningkat hingga 27 persen pada tahun 2023, sementara polusi plastik terus merusak ekosistem laut dan mangrove.
Di sisi lain, kualitas udara yang buruk turut memengaruhi kesehatan masyarakat, dengan rata-rata harapan hidup berkurang sebesar 1,4 tahun akibat paparan partikel halus (PM2.5) yang melebihi ambang batas aman menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Scroll untuk info selengkapnya, yuk!
Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan menyeluruh mulai dari penguatan kebijakan perlindungan hutan, pengelolaan sampah plastik yang lebih efektif, peningkatan transportasi rendah emisi, hingga perluasan edukasi lingkungan kepada masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, komunitas, dan individu menjadi kunci untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Para pelaku industri turut serta untuk ikut mengatasi tantangan lingkungan yang tak bisa dianggap remeh ini. Rivana Mezaya, Director of Digital & Sustainability, Grab Indonesia, mengakui bahwa keberlanjutan lebih dari sekadar teknologi atau infrastruktur.
“Kami ingin membangun sebuah ekosistem yang dapat berdampak lestari bagi alam Indonesia, sekaligus untuk memberdayakan seluruh pihak di dalamnya, mulai dari mitra, komunitas, para pengguna dan masyarakat Indonesia,” ujar Rivana dalam keterangannya, dikutip Senin 16 Juni 2025.
Rivana mengatakan, secara regional Grab Asia Tenggara mengklaim telah mencegah lebih dari 900 ribu ton emisi karbon (CO₂e) melalui konservasi alam dan mengurangi lebih dari 8 ribu ton limbah.
“Di Indonesia sendiri, kami mengoperasikan lebih dari 11 ribu unit kendaraan listrik sejak 2019 di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya. Total jarak tempuh kendaraan ini telah mencapai lebih dari 250 juta kilometer, yang disebut setara 6.900 kali mengelilingi bumi, dengan penghematan 11 juta liter bahan bakar dan pengurangan 30 ribu ton emisi karbon,” ungkapnya.
Melalui program Langkah Hijau, mereka juga mengalokasikan sebagian biaya dari perjalanan GrabBike dan GrabCar untuk proyek pelestarian alam. Hingga kini, lebih dari 1,2 juta pohon telah ditanam di Asia Tenggara, termasuk penanaman mangrove di Pati dan Cilacap serta pemulihan lahan terdegradasi di Bandung.
“Kami percaya, upaya menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi erat antara berbagai pihak—mulai dari mitra usaha, komunitas lokal, hingga pengguna layanan di seluruh penjuru tanah air. Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini. Bersama, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan menjaga keberlangsungan ekosistem bagi generasi mendatang,” pungkas Rivana.
KUD Perintis Pemegang Izin Resmi IUP di Kotamobagu-Bolmong Minta Aparat Tindak Penambang Liar
Para penambang ilegal diduga kuat mendapatkan beking dari oknum tertentu, sehingga tetap nekat beroperasi meski perbuatan mereka secara jelas melanggar hukum.
VIVA.co.id
15 Juni 2025