Jakarta, VIVA – Meski konflik di kawasan Iran dan Israel terus memanas, tidak semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di zona rawan memilih untuk dievakuasi. Dari total 386 WNI yang tercatat berada di Iran, hanya 115 orang yang menyatakan kesediaannya untuk dipulangkan ke tanah air.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam keterangan pers di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 19 Juni 2025, menegaskan bahwa TNI siap mengevakuasi WNI yang berada di zona rawan tersebut. Evakuasi WNI di zona konflik merupakan wujud peran aktif TNI dalam perlindungan WNI di luar negeri.
“Melindungi WNI di luar negeri adalah wujud nyata kehadiran negara dalam situasi darurat,” ujar Kristomei, Kamis.
VIVA Militer: Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi
Ia merujuk pada Pasal 7 ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI, yang menyebutkan bahwa TNI dapat ditugaskan untuk membantu dalam melindungi dan menyelamatkan WNI serta kepentingan nasional di luar negeri.
Selain 386 WNI di Iran, tercatat pula 192 WNI di Israel. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 11 orang di antara mereka yang menyatakan siap dievakuasi. Mayoritas WNI yang memilih untuk bertahan adalah pelajar dan mahasiswa, banyak di antaranya masih menimbang risiko dan kondisi setempat.
Sebagaimana diketahui,kondisi di Iran dan Israel kini tengah memanas. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan operasi besar-besaran bertajuk Rising Lion pada Jumat (13/6) dini hari. Dalam operasi tersebut, militer Israel mengeklaim menyerang target-target militer dan fasilitas program nuklir Iran.
Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan udara di berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta beberapa ilmuwan nuklir Iran.
Sejumlah situs nuklir utama seperti Natanz dan Fordow juga menjadi sasaran serangan.
Israel menyerang Unversitas Imam Hussein di Kota Teheran, Iran
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai kejahatan besar. Ia juga memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib pahit dan mengerikan.”
Sebagai balasan, Iran meluncurkan Operasi True Promise 3 pada Jumat malam, yang menargetkan sejumlah instalasi militer di wilayah Israel. Hingga saat ini ketegangan di kedua negara itu belum mereda.
Halaman Selanjutnya
Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan udara di berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta beberapa ilmuwan nuklir Iran.