Jakarta, VIVA – Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Kusnadi buka suara usai dikabarkan menghilang. Dia menyebutkan bahwa tidak mungkin ada pihak yang ingin menculik dirinya.
Hal itu diungkapkan Kusnadi ketika dirinya rampung menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis 19 Jumi 2025. Kusnadi diperiksa menjadi saksi dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2022.
"Ah nyulik saya itu rugi," ujar Kusnadi di KPK.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus mantan Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi
Photo :
- tvOne/Zainal Azhari
Kusnadi meminta maaf atas informasi yang sempat membuat gaduh beberapa waktu kemarin. Dia menyebut, saat itu ponsel miliknya tertinggal dalam kondisi mati di sebuah mobil rental yang disewanya.
"Saya mohon maaf karena bikin ribut kemarin itu, itu karena persoalannya hanya karena saya lupa ngambil handphone saya di mobil, Nah kemudian mobilnya pergi, Itu aja jadi gak bisa berkomunikasi," kata Kusnadi.
Kusnadi menyebut ponsel seluler yang mati menyebabkan tidak adanya komunikasi dengan siapapun. Kemudian, ponselnya baru di kembalikan 3 hari setelahnya.
"Jadi baru 3 hari dikembalikan Handphone-nya udah lobet gitu loh," ucap dia.
Kusnadi rampung menjalani pemeriksaan di KPK sekira pukul 17.23 WIB. Dia diperiksa KPK kurang lebih selama 7 jam.
Kabar Kusnadi Menghilang
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, dilaporkan hilang sejak Rabu, 4 Juni 2025. Keluarga menduga kuat pria yang pernah menjabat sebagai legislator senior ini menjadi korban penculikan oleh tiga orang tak dikenal.
Kehilangan Kusnadi dilaporkan ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo oleh pihak keluarga. Anak kedua Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong, mengatakan ayahnya dibawa secara paksa dari rumah sekaligus peternakan ayam miliknya yang terletak di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
“Sebelum kejadian, ada tiga orang yang mencurigakan mondar-mandir di sekitar kandang ayam milik Bapak, Senin 2 Juni 2025. Seperti sedang memantau lokasi,” ujar Teddy saat dikonfirmasi awak media, Senin, 9 Juni 2025
Eks Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi usai diperiksa kasus dugaan korupsi penyelewengan dana hibah Pokmas Jatim. Dia diperiksa sebagai saksi di KPK pada Kamis 19 Juni 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Teddy mengungkapkan, sejak Desember 2023, Kusnadi memilih menetap di peternakan tersebut dan tidak lagi tinggal di kediamannya di Sedati Asri maupun rumahnya di Surabaya. Ia memilih hidup tenang sembari mengurus ternak, menyusul masa pensiunnya dari dunia politik.
Yang mengkhawatirkan, pada malam sebelum hilangnya Kusnadi, Selasa (3/6), seorang pria tak dikenal sempat menginap di peternakan tersebut. Menurut keterangan pegawai, pria itu terlihat akrab dan berbicara cukup lama dengan Kusnadi. Logat pria tersebut disebut mirip aksen Madura.
“Tidurnya di kursi bambu, tidak sekamar dengan Bapak. Pegawai saya bilang orangnya seperti sudah kenal lama, dan logatnya logat Madura,” jelas Teddy.
Keesokan harinya, Rabu (4/6) sekitar pukul 11.00 WIB, Kusnadi tampak pergi bersama tiga orang pria. Satu di antaranya berbincang dengan Kusnadi, satu lagi berada di mobil yang mesinnya menyala, dan satu lainnya menunggu di dekat tiang listrik tak jauh dari lokasi.
“Terakhir Bapak terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak biru dan celana jeans. Ia sempat bilang ke pegawai, akan pulang malam itu karena pakan ayam habis. Tapi sejak itu tidak kembali,” imbuh Teddy.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, Teddy masih sempat menghubungi Kusnadi melalui telepon dan WhatsApp. Meski pesan sempat terkirim dan telepon tersambung, Kusnadi tidak memberikan respons. Kini, nomor tersebut sudah tak aktif.
“Awalnya saya pikir Bapak ngambek karena saya tidak bisa antar beliau ke Blitar, tapi sampai hari ini belum juga ada kabar,” kata Teddy.
Akhirnya, pihak keluarga melaporkan kasus ini ke Polsek Balongbendo. Laporan resmi diterima dengan nomor: STPLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.
“Informasi terakhir dari polisi, lokasi ponsel Bapak terlacak berada di Pamekasan, Madura. Padahal beliau sedang sakit dan tidak pernah pergi jauh,” ungkap Teddy yang kini berharap bantuan dari kepolisian untuk menemukan ayahnya dalam keadaan selamat.
Teddy juga menyatakan akan melanjutkan koordinasi dengan Polda Jawa Timur pada Selasa, 10 Juni mendatang untuk mempercepat proses pencarian.
Halaman Selanjutnya
"Jadi baru 3 hari dikembalikan Handphone-nya udah lobet gitu loh," ucap dia.