Tel Aviv, VIVA – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Sebuah rudal balistik yang diluncurkan Iran menghantam Pusat Medis Soroka, rumah sakit besar di wilayah selatan Israel, Kamis pagi waktu setempat. Serangan ini memicu kemarahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersumpah bahwa Iran akan “membayar mahal” atas apa yang dilakukan.
“Para tiran di Teheran akan membayar mahal atas tindakan ini,” ujar Netanyahu dengan nada tegas dalam pernyataan resminya dikutip dari laman Politico, Kamis malam.
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Photo :
- theaustralian.com.au
Serangan mematikan ini terjadi setelah rentetan aksi saling serang antara kedua negara. Sepekan sebelumnya, Israel menggempur situs-situs nuklir dan menewaskan pejabat senior Iran.
Teheran pun membalas lewat rentetan rudal, termasuk serangan ke pusat medis tersebut yang menyebabkan kerusakan signifikan. Pasien dan tenaga medis dilaporkan berlarian ke tempat perlindungan saat rudal menghantam.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi bahwa pihaknya kini menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk meningkatkan intensitas serangan. “Target kami jelas: situs-situs strategis Iran dan simbol-simbol pemerintahan di jantung Teheran,” tegas Katz.
Dalam aksi balas dendamnya, Israel dikabarkan menyerang reaktor air berat Arak milik Iran—fasilitas yang sebelumnya diawasi ketat dalam kesepakatan nuklir 2015. Meski demikian, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa tak ada bahaya radiasi, dan fasilitas itu telah dievakuasi sebelum serangan terjadi.
Sementara itu, menurut laporan IDF, Iran telah meluncurkan sekitar 30 rudal balistik ke arah Israel. Sebagian besar berhasil dicegat, namun beberapa berhasil menghantam wilayah pemukiman, termasuk sebuah apartemen di Israel tengah yang menyebabkan tiga orang mengalami luka serius.
Krisis ini pun menjadi sorotan global. Presiden AS Donald Trump—yang kembali mencuat di panggung geopolitik—dilaporkan tengah mempertimbangkan dukungan militer langsung untuk Israel. Dukungan itu dinilai penting, khususnya untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran yang sulit dijangkau.
Serangan Iran ke Israel sebabkan bangunan rumah sakit rusak parah.
Di sisi lain, sejumlah pemimpin Eropa telah menyerukan deeskalasi dan menahan diri. Namun hingga saat ini, upaya diplomatik belum membuahkan hasil yang berarti.
Dengan situasi yang kian panas, dunia kini menahan napas menyaksikan dua kekuatan besar di kawasan itu berada di ambang perang besar-besaran.
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, menurut laporan IDF, Iran telah meluncurkan sekitar 30 rudal balistik ke arah Israel. Sebagian besar berhasil dicegat, namun beberapa berhasil menghantam wilayah pemukiman, termasuk sebuah apartemen di Israel tengah yang menyebabkan tiga orang mengalami luka serius.