Wasit Asing dan VAR Bikin Liga 1 Lebih Fair, Klub Klub Semringah

6 hours ago 2

Sabtu, 24 Mei 2025 - 13:05 WIB

VIVA – Sejumlah pemilik dan petinggi klub Liga 1 menyambut positif pelaksanaan kompetisi musim 2024/2025 yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Kehadiran teknologi Video Assistant Referee (VAR), penggunaan wasit asing di laga-laga krusial, hingga kepastian jadwal menjadi faktor kunci yang membuat Liga 1 semakin kompetitif, profesional, dan dipercaya publik.

CEO Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, bahkan menyebut musim ini sebagai momentum perubahan nyata sejak tujuh tahun dirinya membesut klub berjuluk Bajul Ijo tersebut.

“Dulu perubahan hanya jadi janji. Sekarang, kami benar-benar melihat progresnya. Mulai dari VAR, wasit asing, dan terutama soal kepastian jadwal. Memang belum sempurna, tapi kekurangannya kecil dibanding kemajuan yang ada,” ujar Azrul dalam rilis yang VIVA, Sabtu 24 Mei 2025.

Azrul menyoroti pentingnya penjadwalan kompetisi yang kini tak lagi bentrok dengan agenda Timnas maupun FIFA Match Day. Hal ini, menurutnya, sangat membantu klub dalam menjalankan roda manajemen secara profesional.

“Kalau penjadwalan sudah jelas dan izin pertandingan lancar, klub bisa bekerja layaknya perusahaan modern. Ini modal besar agar Liga 1 bisa bersaing di level ASEAN maupun Asia,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Teknik Maluku United, Yeyen Tumena. Klub debutan yang akrab disapa Naga Gamalama ini tampil mengejutkan dengan finis di posisi tiga klasemen sementara.

“Untuk klub pendatang baru seperti kami, atmosfer kompetisi yang kondusif sangat penting. VAR memang bikin pertandingan lebih fair, walau kadang prosesnya terlalu lama. Bisa sampai 4–6 menit pemain cuma berdiri. Kalau bisa lebih cepat, intensitas laga tetap terjaga,” ujar mantan pemain Timnas itu.

Yeyen juga menyoroti keberadaan wasit asing yang dinilai membawa pengaruh positif. “Mereka lebih tegas, dan pemain lebih hormat. Kalau ada VAR, wasit asing jarang perlu lihat monitor. Mereka percaya pada VAR room, jadi tidak mengganggu tempo pertandingan,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan, memberikan catatan menarik soal kompetisi yang makin seimbang. Berdasarkan data internal klub, tren kemenangan kandang di Liga 1 mengalami penurunan signifikan dalam tiga musim terakhir.

“Musim 2022/2023, home win 49 persen. Musim 2023/2024 turun ke 47 persen. Sekarang tinggal 43 persen. Ini menunjukkan kompetisi makin fair, tidak ada jaminan tuan rumah pasti menang,” kata Arthur.

Arthur juga memuji langkah PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir yang berhasil mensinkronkan jadwal Liga 1 dengan kalender Timnas dan FIFA.

“Dampaknya luar biasa. Klub tak lagi dirugikan karena penjadwalan yang kacau. Jumlah perubahan jadwal tiap musimnya juga terus menurun dalam tiga tahun terakhir,” ungkapnya.

Yeyen Tumena menambahkan, kepastian jadwal menjadi kunci dalam menata performa tim secara modern. Namun, ia tetap memberi catatan kritis.

“Kadang, saat libur FIFA Match Day, klub dipaksa bermain lebih padat setelahnya. Bisa 6–7 pertandingan dalam tiga pekan. Ini rawan cedera karena waktu pemulihan pemain sangat terbatas,” ujarnya.

Meski belum sempurna, secara keseluruhan para pengelola klub Liga 1 sepakat bahwa arah kompetisi kini bergerak ke jalur yang benar. Harapan besar pun disematkan agar transformasi ini terus dijaga dan ditingkatkan demi membawa Liga 1 naik kelas di kancah regional maupun Asia.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan, memberikan catatan menarik soal kompetisi yang makin seimbang. Berdasarkan data internal klub, tren kemenangan kandang di Liga 1 mengalami penurunan signifikan dalam tiga musim terakhir.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |