Jakarta, VIVA – Kementerian Agama bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyampaikan pemenang Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025. Tema yang diusung adalah "Siaran Ramadan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa".
Anugerah yang sudah menjadi gelaran ke-10 sejak pertama pada 2015, digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jumat. Acara tersebut disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV.
Ada 21 kategori penghargaan diberikan. Meliputi program televisi, radio, serta penghargaan khusus dari Kemenag dan MUI. Penghargaan khusus dari Kemenag diberikan kepada Dai 3T Inspiratif dan Moderat Milenial Agent (MMA) inspiratif.
Untuk program televisi dinilai dalam 10 kategori. Seperti dakwah non-talkshow (ceramah dan kultum), talkshow, wisata budaya, hiburan religi, hingga iklan layanan masyarakat.
Pada radio, ada enam kategori serupa. Sementara MUI memberi penghargaan pada program yang mendukung gaya hidup halal, ekonomi syariah, dan literasi digital Islami.
Acara itu dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024 yan juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH. Ma’ruf Amin, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Asosiasi Lembaga Penyiaran, dan tamu undangan lainnya. Acara tersebut juga disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV.
Dalam kesempatan itu, KH Ma'ruf Amin menekankan kualitas siaran pada bulan suci Ramadan. ASR tahun ini, lanjutnya, kolaborasi lintas lembaga dalam memperkuat pengawasan konten siaran yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
“Kegiatan ini adalah kerja berjemaah. Bukan hanya MUI, tapi juga Kemenag, KPI, bahkan Komdigi yang ikut mengawal siaran Ramadan. Pengawasan tidak cukup hanya lewat aturan, tapi juga melalui pemantauan langsung, agar Ramadan tidak ternodai oleh siaran-siaran yang kontraproduktif dan tidak membawa kebaikan,” ujarnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, media dakwah mesti menjadi kompas moral yang mengarahkan transformasi sosial menuju masyarakat yang beretika dan bersolidaritas. Maka kementerian berupaya memperkuat ekosistem tersebut.
“Salah satu inisiatif strategis yang tengah dikembangkan adalah implementasi Kurikulum Cinta, yang menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman sejak usia dini,” kata Kamaruddin.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, adalah bentuk apresiasi pada karya penyiaran Islam dalam rangka membangun karakter bangsa. Harapannya, akan terus muncu tayangan yang semakin edukatif, inspiratif, dan moderatif.
“Siaran yang baik bukan sekadar tontonan, tetapi menjadi tuntunan. Karenanya, Anugerah Syiar Ramadan 2025 berfungsi menjaga etika publik, sekaligus panggung apresiasi bagi karya-karya syiar agama Islam yang membangun karakter bangsa,” ujar Abu.
Jumlah peserta ASR 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, 111 lembaga penyiaran ikut serta, terdiri dari 21 TV dan 90 radio, naik dari 80 lembaga pada 2024. Jumlah program yang dilombakan juga meningkat menjadi 536 program, terdiri dari 166 program acara TV dan 370 program radio, dibandingkan tahun lalu hanya 394 program.
Daftar pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2025:
Penghargaan Khusus Kemenag:
1. Dai 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Inspiratif:
- Atropal Asparina yang mengabdi di Kabupaten Keerom, Papua
- Abdul Latif di Desa Wayabula Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara
- Aji Suprapto di Kampung Zakat, Desa Selajambe Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
2. Moderat Milenial Agent (MMA) Inspiratif:
- Saviera Zulykha Ajeng Fauqii Nuura (MMA II Daerah Istimewa Yogyakarta)
- Selamat Ariga (MMA I Aceh)
- Lusi Ayudaningsih (MMA II Jawa Barat)
Televisi:
1. Dakwah Non-Talkshow (Ceramah): MetroTV - Khazanah Islam
2. Dakwah Non-Talkshow (Kultum): SCTV - Mutiara Hati
3. Dakwah Talkshow (Dialog): CNN Indonesia - Gapai Kemuliaan Ramadhan
4. Wisata Budaya: Trans TV - Tanah Air Beta
5. Hiburan (Film/FTV Religi/Sinetron): TVRI - Marbot Ali
6. Ajang Bakat: Indosiar - Aksi 2025 Kemenangan
7. Feature: Trans7 - Jalur Langit
8. Dokumenter: Trans7 - Jejak Al-Qur’an
9. Liputan Ramadan: RCTI - Seputar iNews Siang
10. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Ramadan: Trans7 - Ghibah
Radio:
1. Dakwah Radio (Kultum): Radio Elshinta - Kultum Ramadan
2. Dakwah Radio (Talkshow/Dialog): Rasi 90.6 FM Magetan - Khidmat Ramadhan
3. Liputan Ramadan: RRI Jakarta - ROS Menjelang Berbuka Puasa Bulan Ramadhan
4. Wisata Budaya: RRI Batam - Potensi Daerah Ramadhan 2025
5. Feature: RRI Samarinda - Cerita Ramadan
6. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Ramadan: RRI Ternate - Belajar Puasa
Penghargaan Khusus MUI:
1. Program Pendukung Edukasi Halal Lifestyle: Kompas TV - Cerita Rasa
2. Program Pendukung Literasi Ekonomi Syariah: tvOne - Ayat-Ayat Santri Ramadhan
3. Program Pendukung Literasi Digital Islami: PRO 2 RRI Bandar Lampung - Tanya Ustadz “Etika Bermedsos untuk Wanita Muslimah di Era Sekarang”
Halaman Selanjutnya
“Kegiatan ini adalah kerja berjemaah. Bukan hanya MUI, tapi juga Kemenag, KPI, bahkan Komdigi yang ikut mengawal siaran Ramadan. Pengawasan tidak cukup hanya lewat aturan, tapi juga melalui pemantauan langsung, agar Ramadan tidak ternodai oleh siaran-siaran yang kontraproduktif dan tidak membawa kebaikan,” ujarnya.