Jakarta, VIVA – Menjelang Mei 2025, pasar aset kripto kembali bergeliat karena berbagai faktor. Salah satunya terkait kebijakan Presiden Trump yang kerap berubah-ubah, terutama soal tarif dagang, yang menciptakan ketidakpastian di berbagai sektor investasi, termasuk kripto.
Tak heran, sentimen investor pun masih belum stabil. Aset seperti Bitcoin misalnya, sempat anjlok pada awal April karena tensi perang dagang, namun kemudian rebound hingga menembus US$90.000 atau sekitar Rp1,5 miliar.
Sementara itu, altcoin masih mengejar ketertinggalannya, meski ada yang tampil cemerlang seperti Render (RENDER) yang naik 15 persen. Dalam kondisi seperti ini, penting bagi investor untuk mencermati agenda-agenda penting yang berpotensi memicu pergerakan harga kripto sepanjang bulan Mei.
Mengutip dari siaran pers Luno, pada Rabu, 30 April 2025, berikut ini adalah lima pemicunya.
1. Laporan Pendapatan Q2 Amazon dan Apple
Pada 1 Mei 2025, Amazon dan Apple akan merilis laporan keuangan kuartal kedua mereka. Kinerja dua raksasa teknologi ini kerap dijadikan barometer kesehatan sektor teknologi dan ekonomi global.
Jika laporan menunjukkan pertumbuhan yang kuat, maka investor cenderung lebih berani mengambil risiko, termasuk pada aset spekulatif seperti kripto. Namun jika hasilnya mengecewakan, bisa terjadi penurunan minat terhadap aset berisiko karena investor memilih aset yang lebih aman.
2. Upgrade Pectra Ethereum
Ethereum dijadwalkan meluncurkan upgrade Pectra pada 7 Mei 2025. Pembaruan ini merupakan gabungan dari dua upgrade sebelumnya, Prague untuk lapisan eksekusi dan Elektra untuk lapisan konsensus. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan performa jaringan. Jika sukses, hal ini bisa mendorong kepercayaan investor dan adopsi Ethereum secara luas.
3. Keputusan Suku Bunga The Fed
Masih pada 7 Mei 2025, pasar akan mencermati keputusan The Federal Reserve mengenai suku bunga. Presiden Trump diketahui mendesak pemangkasan suku bunga sebagai langkah meredam dampak tarif terhadap ekonomi.
Namun, tekanan politik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell juga menciptakan ketidakpastian baru. Jika The Fed memilih untuk tidak mengubah suku bunga, maka pasar kemungkinan tetap berhati-hati dan harga kripto tidak mengalami lonjakan signifikan.
4. Rilis Data Inflasi AS
Pada 13 Mei 2025, data inflasi Amerika Serikat akan dirilis. Angka ini sangat penting karena menunjukkan apakah kebijakan tarif mulai memicu lonjakan harga di tingkat konsumen.
The Fed pun menjadikan data inflasi sebagai pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan moneternya. Inflasi yang tinggi bisa memperkuat ekspektasi pengetatan kebijakan, yang biasanya berdampak negatif bagi kripto.
5. Acara ‘Ship or Die’ Solana
Solana akan menggelar acara “Ship or Die” pada 22 Mei 2025 di New York. Acara ini menyoroti berbagai inovasi dan produk terbaru dalam ekosistem Solana, termasuk kemungkinan kemitraan strategis. Jika hasil acaranya positif, maka hal ini bisa meningkatkan antusiasme pasar terhadap SOL dan memperkuat posisinya sebagai salah satu platform smart contract paling menjanjikan.
Itulah ragam agenda penting terkait kripto di bulan Mei. Para investor diimbau tetap waspada dan bijak dalam mengambil keputusan. Pantau terus perkembangan global dan analisis fundamental aset agar tidak terseret arus spekulasi semata.
Halaman Selanjutnya
Jika laporan menunjukkan pertumbuhan yang kuat, maka investor cenderung lebih berani mengambil risiko, termasuk pada aset spekulatif seperti kripto. Namun jika hasilnya mengecewakan, bisa terjadi penurunan minat terhadap aset berisiko karena investor memilih aset yang lebih aman.