Diduga Bawa Misi Barat, Kedatangan Abdulhakim Idris Disambut Gelombang Penolakan

6 hours ago 2

Rabu, 30 April 2025 - 21:45 WIB

Jakarta, VIVA – Abdulhakim Idris, Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS), diduga akan berkunjung ke Indonesia.

Organisasi yang dipimpin oleh Idris itu memiliki misi propaganda yang didanai negara barat untuk membuat propaganda di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim termasuk Indonesia.

Abdulhakim Idris sendiri pernah berkunjung ke Indonesia 3 tahun lalu, dan kehadirannya diwarnai penolakan oleh sejumlah aktivis dan organisasi mahasiswa muslim di Indonesia.

Koalisi Aktivis Indonesia, yang terdiri dari kelompok pemuda nasionalis menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap tokoh yang dinilai kontroversial tersebut.

Menurut mereka, kedatangan Abdulhakim berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan merusak nilai-nilai kebangsaan yang telah dijaga dengan susah payah.

Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS), Abdulhakim Idris

Ketua Koalisi Aktivis Indonesia, Khoir menilai bahwa gerakan yang dibawa Abdulhakim Idris bukan gerakan murni, melainkan ditopang oleh kepentingan asing.

Ia menyebut tokoh tersebut kerap melontarkan narasi provokatif yang dapat memecah belah bangsa.

"Penolakan ini didasarkan pada temuan kami bahwa yang bersangkutan (Abdulhakim Idris) telah disponsori pihak barat untuk menyebarkan fitnah dan propaganda di Indonesia. Aktivitasnya sangat berbahaya apabila dibiarkan masuk ke tanah air, karena itu harus kita tolak dengan tegas,” kata Khoir di Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.

Khoir juga memaparkan sejumlah poin utama yang menjadi dasar penolakan terhadap Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS) itu, mulai dari indikasi pelanggaran hukum hingga potensi ancaman terhadap stabilitas nasional.

“Abdulhakim Idris ini sejak lama selalu menyebarkan konten provokatif yang sangat berbahaya untuk stabilitas nasional, adanya ujaran kebencian dari aktivitasnya tentu harus mendapatkan atensi dari kita sebagai anak bangsa. Kami secara tegas menolak kehadirannya di Indonesia,” imbuhnya.

Koalisi Aktivis Indonesia pun menyerukan kepada seluruh organisasi masyarakat untuk bersatu menolak segala bentuk aktivitas bermasalah yang dapat merusak kedaulatan negara. Mereka menegaskan bahwa menjaga persatuan bangsa adalah tanggung jawab bersama, dan menolak propaganda asing adalah bagian dari upaya itu.

“Karena pertimbangan keagamaan, persatuan dan kesatuan itulah, kami Koalisi Aktivis Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menyuarakan penolakan datangnya Abdulhakim Idris di Indonesia. Kami juga meminta masyarakat untuk tetap saling bahu-membahu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan jangan mudah terprovokasi apalagi dengan dalih kemanusiaan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Ia menyebut tokoh tersebut kerap melontarkan narasi provokatif yang dapat memecah belah bangsa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |