Cak Lontong Tegaskan Seleksi Komisaris BUMD DKI Jakarta Tak Asal-asalan

6 hours ago 1

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:41 WIB

Jakarta, VIVA – Komedian Lies Hartono alias Cak Lontong menanggapi komentar masyarakat soal pengangkatan dirinya sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol.

Ia menegaskan bahwa proses seleksi komisaris di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu tidak dilakukan secara sembarangan. Proses itu dilakukan secara adil.

"Orang pikir saya asal ditunjuk, tiba-tiba jadi komisaris. Padahal saya juga melalui proses seleksi yang fair, secara qualified juga. Jadi ini adalah proses yang sama sekali bukan tiba-tiba ditunjuk dan tiba-tiba duduk jadi komisaris tapi kita juga melalui seleksi-seleksi yang untuk mencari apa pemegang atau yang menjalankan BUMD Jakarta supaya menjadi lebih baik," ujar Cak Lontong di Balai Kota Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, Cak Lontong

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Ia menjelaskan, seleksi dilakukan oleh tim independen yang terdiri dari para profesional, akademisi, hingga mantan pimpinan KPK. 

"Ada lima orang yang luar biasa, bukan dari Pemprov langsung, jadi kredibel dan profesional. Saya rasa ini tidak banyak orang tahu," ujar dia.

Cak Lontong menyebutkan, dia ikut dalam tahapan seleksi administrasi. Ia menegaskan bahwa posisi komisaris bukan jabatan yang bisa diisi sembarangan, karena orientasi BUMD seperti Ancol adalah bisnis dan pelayanan publik yang membutuhkan kompetensi.

"Jadi ini adalah proses yang sama sekali bukan tiba-tiba ditunjuk dan tiba-tiba duduk jadi komisaris tapi kita juga melalui seleksi-seleksi yang untuk mencari apa pemegang atau yang menjalankan BUMD Jakarta Supaya menjadi lebih baik," ucapnya. 

Sebelumnya diberitakan, mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso diangkat PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai komisaris. Selain Sutiyoso, ada eks Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias Cak Lontong, juga diangkat sebagai komisaris.

Adapun pengangkatan terhadap keduanya itu setelah adanya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Corporate Communication PT. Pembangunan Jaya Ancol, Daniel Windriatmoko menjelaskan selain pengangkatan komisaris, RUPST juga turut membahas soal pelaporan kinerja tahun buku 2024.

“RUPS menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp 24 per lembar saham yang totalnya mencapai Rp38,40 miliar atau 21,60 persen dari laba bersih,” kata Daniel dalam keterangannya Sabtu, 26 April 2025.

Dia menuturkan sepanjang 2024, Ancol mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,266 triliun. “Dengan kontribusi utama dari segmen pariwisata sebesar 75,11%. Sedangkan, sisanya berasal dari real estate serta perdagangan dan jasa,” kata Daniel.

Halaman Selanjutnya

"Jadi ini adalah proses yang sama sekali bukan tiba-tiba ditunjuk dan tiba-tiba duduk jadi komisaris tapi kita juga melalui seleksi-seleksi yang untuk mencari apa pemegang atau yang menjalankan BUMD Jakarta Supaya menjadi lebih baik," ucapnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |