VIVA – Di era kedokteran modern, kecepatan dan ketepatan dalam menegakkan diagnosis sangat krusial untuk menentukan arah terapi dan menyelamatkan nyawa. Rumah Sakit Abdi Waluyo (RSAW), yang baru saja memasuki usia ke-41 tahun, telah menjadi pelopor dalam menghadirkan berbagai teknologi diagnostik canggih sebagai bentuk nyata dari komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang unggul dan berpusat pada pasien.
Berikut adalah lima teknologi diagnostik terkini yang telah diterapkan RSAW dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan medis:
1. MRI 3 Tesla
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kekuatan medan magnet 3 Tesla menawarkan resolusi gambar yang jauh lebih tinggi dibandingkan MRI konvensional. Teknologi ini mampu menangkap detail jaringan tubuh secara sangat presisi, terutama pada sistem saraf dan otot.
Prof. dr. Jusuf Misbach, Sp.S(K), FAAN, dokter spesialis Neurologi RSAW menekankan pentingnya teknologi ini dalam menunjang diagnosis neurologis. “Hingga kini, kami terus memperlengkapi diri dengan layanan dan teknologi mutakhir untuk diagnosa dan pengobatan pasien. Di bidang neurologi misalnya, sejak awal kami sudah diperlengkapi dengan alat yang menunjang seperti CT Scan, MRI, dll, yang selalu dipilihkan kualitas yang terbaik,” jelasnya.
2. Photon Counting CT Scan
RSAW juga menjadi salah satu rumah sakit yang menghadirkan Photon Counting CT Scan, teknologi pencitraan revolusioner yang menghasilkan resolusi tinggi dengan dosis radiasi lebih rendah. Teknologi ini sangat berguna untuk diagnosis penyakit kompleks yang membutuhkan akurasi gambar tajam, seperti tumor, kelainan pembuluh darah, dan gangguan paru.
Penerapan alat ini membuktikan keseriusan RSAW dalam menyediakan perangkat medis kelas dunia demi meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
3. CT Scan Multidetektor
CT Scan telah menjadi perangkat wajib dalam layanan gawat darurat dan diagnosis cepat berbagai penyakit, mulai dari stroke hingga trauma. Di RSAW, alat ini tidak hanya digunakan sebagai standar pemeriksaan, tetapi juga telah ditingkatkan secara berkelanjutan.
“Sejak awal kami sudah diperlengkapi dengan alat yang menunjang seperti CT Scan… yang selalu dipilihkan kualitas yang terbaik,” ungkap Prof. dr. Jusuf Misbach.
4. Sistem Diagnosis Berbasis Analisa Komprehensif
Lebih dari sekadar teknologi pencitraan, RSAW juga mengembangkan sistem diagnosis yang didasarkan pada analisa menyeluruh, menggabungkan kompetensi sumber daya manusia dan kecanggihan alat.
“Di RS ini, diagnosa penyakit ditegakkan melalui analisa yang memadai didukung oleh SDM yang kompeten, serta kecanggihan teknologi yang ada,” terang dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP, selaku Direktur RSAW.
5. Integrasi Teknologi Minimal Invasif untuk Penanganan Berdasarkan Hasil Diagnostik
RSAW tak hanya berhenti pada diagnosis, tapi juga segera mengintegrasikan hasilnya dalam terapi. Teknologi seperti Focused Ultrasound Ablation (HIFU) menjadi bukti nyata bagaimana hasil pencitraan dan analisa digunakan secara langsung untuk intervensi medis yang minim risiko.
Dengan penerapan teknologi ini, lebih dari 200 pasien mioma dan adenomiosis telah berhasil menjalani terapi non-bedah yang efektif, dengan tingkat pengecilan hingga >78,85%.
“Hingga saat ini, lebih dari 200 pasien telah berhasil menjalani terapi ini dengan hasil yang sangat membanggakan,” tercatat dalam laporan RSAW.
Halaman Selanjutnya
Penerapan alat ini membuktikan keseriusan RSAW dalam menyediakan perangkat medis kelas dunia demi meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.