5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Merenggut Nyawa, Jadi Penyebab Kematian Terbesar Ketiga di Indonesia

6 hours ago 2

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:29 WIB

Jakarta, VIVA – Berdasarkan data Kemenkes, kanker adalah penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Ada pun data Global Cancer Observatory (Globocan) menyebutkan terdapat lebih dari 408.661 kasus baru dan hampir 242.099 kematian di Indonesia pada 2022. 

Data yang sama menyebutkan bahwa kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker hati adalah lima jenis kanker yang paling banyak merenggut nyawa. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Data di atas bukan sekadar angka. Melainkan menunjukkan betapa pentingnya tantangan optimalisasi penanganan penyakit kanker di Indonesia untuk menekan angka kematian akibat kanker. 

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D, tak memungkiri bahwa  angka penderita kanker di Indonesia cenderung tinggi. 

“Kalau kita hitung, angka kelahiran 4,7 persen. Berarti sekitar 4,8 juta orang lahir setiap tahun. Namun jika kita telusuri jumlahnya, dari 4,7 juta itu, ada 400 ribu yang berpeluang menjadi kanker,” ujar Taruna Ikrar saat menghadiri Peresmian Perluasan Fasilitas Onkologi Injeksi dan Solid PT Global Onkolab Farma di Jakarta Timur, baru-baru ini. 

Kepala BPOM, Taruna Ikrar (kiri).

Bukan hanya prediksi semata, Taruna mengungkap, setiap tahun kasus baru kanker mencapai 420 ribu. Dan angka tersebut hanya kasus baru, belum termasuk kasus lama.

“Dan angka kematiannya 60 persen. Jadi hampir 240 ribu atau lebih telah meninggal. Tentu saja, sebagai pemerintah, kami berharap ada produk inovatif, ada variasi teknologi baru untuk melawan penyakit ini,” pungkasnya. 

Peresmian Fasilitas Onkologi

Salah satu upaya penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kanker adalah pembangunan dan pengembangan fasilitas produksi onkologi. BPOM pun turut meresmikan fasilitas produksi produk onkologi di Global Onkolab Farma (GOF).

“Perluasan fasilitas produksi produk onkologi ini merupakan perwujudan komitmen kami terkait optimalisasi penanganan kanker di Indonesia. Kami melakukan perluasan baik dari sisi sediaan produk, kapasitas produksi, hingga teknologi. Kami meyakini langkah inovatif ini dapat memperluas akses kesehatan serta ketahanan kesehatan yang lebih kuat,” papar Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, di tempat yang sama. 

Perluasan fasilitas produksi ini mencakup injeksi cair, beku kering, tablet, dan kapsul keras dengan kapasitas total sebesar 5 juta vial sediaan steril dan 50 juta unit tablet atau kapsul untuk sediaan solid yang dapat digunakan untuk kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target untuk pasien kanker di Indonesia. 

Hal ini menjadikan GOF sebagai fasilitas produksi obat terapi target pertama di Indonesia. Sebelumnya, sediaan produk yang tersedia adalah injeksi cair beku kering dan tablet dan kemampuan kapasitas produksinya adalah 2 juta vial sediaan steril dan 25 juta tablet untuk sediaan solid.  

Halaman Selanjutnya

“Dan angka kematiannya 60 persen. Jadi hampir 240 ribu atau lebih telah meninggal. Tentu saja, sebagai pemerintah, kami berharap ada produk inovatif, ada variasi teknologi baru untuk melawan penyakit ini,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |