Jakarta, VIVA – Setiap tanggal 1 Juni, masyarakat dunia memperingati World Milk Day atau Hari Susu Sedunia, yang dicanangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 2001. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya susu sebagai bagian dari pola makan sehat dan sumber gizi yang esensial bagi semua usia.
Susu sendiri dikenal sebagai sumber utama kalsium, protein, dan berbagai vitamin penting yang berperan dalam pertumbuhan, kekebalan tubuh, serta kesehatan tulang dan gigi.
Ilustrasi alergi susu
Photo :
- BillionPhotos dari Freepik
Selain manfaat kesehatannya, industri susu juga menjadi bagian penting dalam sektor pertanian dan ekonomi, terutama bagi jutaan peternak sapi perah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dalam peringatan World Milk Day, berbagai negara mengadakan kampanye edukasi, program berbagi susu gratis, kegiatan sosial, hingga diskusi publik yang menyoroti peran penting industri susu dalam keberlanjutan pangan, ekonomi, dan lingkungan.
Hal tersebut juga dilakukan oleh PT ABC Kogen Dairy melalui brand, KIN Dairy. Menariknya, KIN sendiri memiliki peternakan susu terbesar di Asia Tenggara, dengan kualitas susu A2, atau yang berasal dari sapi pilihan yang berkualitas.
KIN Dairy juga berkomitmen untuk terus memproduksi susu berkualitas untuk meningkatkan ketahanan pangan dan terbuka dengan pemerintah untuk mendorong berjalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Tentunya kami sebagai perusahaan, apalagi yang memiliki basis susu terbaik untuk gizi, jadi kami sangat terbuka (untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam MBG)," kata Anton Budiharjo Chief Commercial Officer PT ABC Kogen Diary saat berada di KIN Dairy Farm, di Garut, Jawa Barat, Sabtu 24 Mei 2025.
Diketahui, Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, rata-rata konsumsi susu masyarakat Indonesia adalah sekitar 16,9 kilogram per kapita per tahun, setara dengan susu segar. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand.
Sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi susu, pemerintah telah meluncurkan program Minum Susu Gratis yang menargetkan anak-anak sekolah dasar. Dalam salah satu skenario program ini, direncanakan distribusi sekitar 2,7 juta cup susu pasteurisasi (masing-masing 200 ml) per tahun, yang dapat menjangkau sekitar 7.397 anak setiap harinya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak dan mengurangi angka stunting di Indonesia.
Meskipun demikian, cakupan program ini masih terbatas jika dibandingkan dengan total populasi anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses dan konsumsi susu di kalangan anak-anak, baik melalui program pemerintah maupun inisiatif swasta.
Dalam kesempatan yang sama, KIN Dairy juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk konsisten mengkonsumsi susu dalam memenuhi nutrisi sehari-hari.
Lokasi Peternakan Sapi KIN Dairy Farm di Garut (Doc: Natania Longdong)
Photo :
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Sebagai informasi, KIN Dairy juga menggandeng klub peserta Indonesian Basketball League (IBL) 2025, Rans Simba Bogor, untuk berkolaborasi dalam mengampanyekan gaya hidup sehat dengan meminum susu sapi berkualitas.
"Selain berkomitmen untuk terus berprestasi di lapangan, kami juga mau menginspirasi masyarakat untuk peduli dengan gaya hidup sehat, sehingga mendorong generasi muda untuk berani bermimpi besar, yang semuanya dimulai dari gaya hidup sehat lewat asupan nutrisi yang berkualitas," ujar Presiden Rans Simba Bogor Gading Marten.
Halaman Selanjutnya
Sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi susu, pemerintah telah meluncurkan program Minum Susu Gratis yang menargetkan anak-anak sekolah dasar. Dalam salah satu skenario program ini, direncanakan distribusi sekitar 2,7 juta cup susu pasteurisasi (masing-masing 200 ml) per tahun, yang dapat menjangkau sekitar 7.397 anak setiap harinya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak dan mengurangi angka stunting di Indonesia.