Jakarta, VIVA – Jessica Iskandar dikabarkan sempat mengalami perdarahan pasca melahirkan anak ketiganya. Dalam proses persalinan pada 2 Desember2024 lalu, Jessica Iskandar mengalami perdarahan karena hemoraghic yaitu kondisi perdarahan pascapersalinan akibat perlengketan plasenta.
Seperti diketahui, Hemoragik atau Hemoradhic adalah istilah medis untuk pendarahan, terutama pendarahan yang berlebihan. Hemoragi dapat terjadi di dalam tubuh (pendarahan internal) atau di luar tubuh (pendarahan eksternal)
Ini merupakan kondisi yang wajar dialami oleh setiap wanita ketika melahirkan bukan karena Jessica Iskandar mengandung berkat proses bayi tabung maupun persalinan secara normal.
"Itu hal yang sudah bisa diantisipasi karena memang kita tahu pada persalinan, kejadian perdarahan pasca persalinan itu terjadi 1 sampai 5 di antara 100 persalinan. Artinya cukup sering," jelas dr. Ruswantriani, Sp.OG, dalam konferensi pers di RSU Bunda, Jakarta, Minggu 8 Desember 2024.
Karena perlengketan plasenta itu, Jessica Iskandar harus dikuret untuk membersihkan rahimnya. Menurut dr. Tria, apabila proses kuret tidak dilakukan bisa jadi Jessica Iskandar akan mengalami perdarahan yang jauh lebih membahayakan nyawanya.
" Akhirnya, kita putuskan untuk lakukan seperti mengambil plasenta untuk membersihkannya karena memang bagaimanapun kalau masih tersisa, kemungkinan terjadi perdarahan lagi pasti akan sangat," ujar dr. Tria.
"Alhamdulillah semua sudah selesai recovery after dikuret. Kita lihat sekarang senyum udah ada dan tidak pucat lagi," sambungnya.
Akibat perdarahan itu, Jessica Iskandar kehilangan darah sebanyak 800 cc yang menyebabkan dirinya harus melalui masa kritis. Tim medis pun bergerak cepat dengan langsung memberikan transfusi darah kepada Jessica Iskandar agar tubuhnya kembali stabil. Apalagi, hemoglobin Jessica Iskandar juga mengalami penurunan sehingga membuatnya sangat lemas.
"Nah ketika perdarahan berhenti, Jessica kehilangan darah cukup banyak ya hampir 800 cc. Waktu itu kita lihat sudah tidak ada perdarahan jadi kita putuskan adalah untuk observasi dulu sambil memperbaiki keadaan karena kita pasti harus melakukan transfusi," jelas dr. Tria.
Dalam proses transfusi darah itu, Jessica Iskandar juga mengalami kendala yakni reaksi transfusi. Masing-masing orang akan mengalami reaksi yang berbeda ketika mendapatkan transfusi darah. Kali ini, Jessica Iskandar mengalami demam hingga menggigil yang termasuk ke dalam kategori ringan.
"Terjadi reaksi transfusi, Jessica demam dan menggigil. Kalau kita bilang, itu sebenarnya reaksi transfusi ringan dan sudah ditangani, dan Alhamdulillah kelanjutan transfusi ini berjalan dengan lancar," papar dr. Tria.
Jessica Iskandar ditransfusi sebanyak 1000 cc darah untuk menstabilkan kondisinya. Sekitar seminggu berlalu setelah masa kritisnya itu, kini Jessica Iskandar sudah jauh lebih baik bahkan dalam waktu dekat akan pulang ke rumah.
Halaman Selanjutnya
"Alhamdulillah semua sudah selesai recovery after dikuret. Kita lihat sekarang senyum udah ada dan tidak pucat lagi," sambungnya.