Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 27 poin atau 0,34 persen di level 8.179 pada pembukaan perdagangan Kamis, 23 Oktober 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG diprediksi kembali rebound pada perdagangan hari ini.
"IHSG berpotensi kembali rebound hari ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 23 Oktober 2025.
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Photo :
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Bursa Asia bergerak beragam cenderung melemah pada perdagangan Rabu kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,02 persen. Sejalan dengannya, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,94 persen, Indeks Taiex Taiwan turun 0,37 persen, dan Indeks Shanghai Composite menurun 0,07 persen.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melesat 1,56 persen dan indeks ASX 200 Australia melemah 0,71 persen. Di sisi lain, FTSE Straits Times naik 0,32 persen dan FTSE Malay KLCI turun 0,87 persen.
Pasar Asia-Pasifik cenderung turun karena investor mempertimbangkan pemerintahan baru Jepang dan data perdagangan terbaru dari Tokyo. Ekspor Jepang pada bulan September mengakhiri penurunan selama empat bulan, setelah naik 4,2 persen (yoy).
Hal itu karena pengiriman ke Asia mengalami pertumbuhan yang kuat, yang sebagian mengimbangi penurunan ekspor ke AS. Namun, ekspor meleset dari ekspektasi kenaikan 4,6 persen, menurut ekspektasi pasar.
Perdana Menteri Sanae Takaichi dan kabinet barunya dilantik pada hari Selasa (21/10), diangkat menjadi menteri pertahanan dan Satsuki Katayama menjadi menteri keuangan perempuan pertama Jepang. Hal itu usai dirinya menumbangkan mantan pesaingnya dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Shinjiro Koizumi.
"Support IHSG berada di level 8.050-8.100 sementara resist IHSG di rentang 8.250-8.300," ujarnya.
Bursa Asia Anjlok, Investor Cemas Hubungan Dagang AS–Tiongkok Memanas
Bursa Asia merosot tajam saat pembukaan pasar pada Kamis, 23 Oktober 2025. Koreksi menyusul penurunan Wall Street akibat kekhawatiran tentang hubungan dagang AS-Tiongkok.
VIVA.co.id
23 Oktober 2025

2 days ago
3









