Digitalisasi Manuskrip RI Kuno, Fadli Zon Gandeng Universitas Leiden

12 hours ago 4

Minggu, 15 Juni 2025 - 11:02 WIB

Jakarta , VIVA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan penguatan akses digital sangat diperlukan bagi koleksi Indonesia yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, dan keterbukaan aksesnya bagi publik terhadapnya.

Fadli menekankan hal itu, khususnya terhadap data manuskrip langka dan berbagai arsip terkait sejarah nasional, yang disimpan di Universitas Leiden tersebut. Sebab, menurutnya, Leiden University Library adalah pusat pengetahuan dunia terlengkap tentang Asia Tenggara, khususnya Indonesia. 

"Kolaborasi dalam digitalisasi, pelatihan, dan keterbukaan akses sangat krusial krusial untuk menjembatani generasi masa kini dengan warisan intelektual bangsa,” kata Fadli dalam keterangannya, Minggu, 15 Juni 2025. 

Lebih dari separuh koleksi Perpustakaan Leiden yang kini telah didigitalisasi, berkaitan dengan Indonesia. Hal itu termasuk koran, majalah, manuskrip dan naskah-naskah kuno. Koleksi tersebut juga sudah banyak diakses oleh para peneliti, mahasiswa, seniman, hingga masyarakat umum dari Indonesia.

Kolaborasi dengan Perpustakaan Nasional RI (PNRI) dan Arsip Nasional RI (ANRI) juga terus berjalan aktif. Hal itu termasuk dalam program digitalisasi dan nominasi bersama UNESCO Memory of the World, seperti Hikayat Aceh (2023), Panji Manuskrip (2023), Babad Diponegoro (2013), La Galigo (2011), dan arsip surat-surat Kartini.

Teknologi mutakhir seperti International Image Interoperability Framework (IIIF) dan riset language model berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membaca naskah lontar, juga telah digunakan untuk membuka akses lebih luas bagi koleksi ini.

Perpustakaan Leiden juga menawarkan fellowship riset setiap tahun bagi peneliti Indonesia, meskipun Direktur Perpustakaan mengakui bahwa keterlibatan akademisi Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Dengan berbagai program dari Perpustakaan Universitas Leiden tersebut, Fadli pun menyambut baik semua inisiatif tersebut. Termasuk gagasan berkolaborasi dalam membangun Indonesian Global Digital Library, sebagai fasilitas satu pintu bagi akses koleksi digital Indonesia di dunia.

Serta, penerjemahan metadata koleksi ke dalam Bahasa Indonesia, agar lebih mudah dicari dan dimanfaatkan publik dalam negeri.

"Kami berharap kerja sama antara Kementerian Kebudayaan dan Perpustakaan Universitas Leiden dapat diperluas, baik dalam hal digitalisasi manuskrip, pengembangan riset, maupun pertukaran sumber daya dan keahlian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Dengan berbagai program dari Perpustakaan Universitas Leiden tersebut, Fadli pun menyambut baik semua inisiatif tersebut. Termasuk gagasan berkolaborasi dalam membangun Indonesian Global Digital Library, sebagai fasilitas satu pintu bagi akses koleksi digital Indonesia di dunia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |