Erick Thohir Menpora Baru: Misi Besar Bangun Pemuda dan Majukan Timnas Indonesia

2 hours ago 1

Rabu, 17 September 2025 - 17:48 WIB

VIVA – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Istana Presiden, Jakarta, Rabu 17 September 2025.

Langkah ini dinilai sebagai keputusan strategis, bukan hanya untuk pembenahan olahraga nasional, tapi juga pemberdayaan pemuda Indonesia.

Erick sendiri bukan sosok baru di dunia olahraga. Ia pernah menjabat Ketua PB Perbasi, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Ketua Pelaksana Asian Games 2018, hingga kini menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023–2027. 

Rekam jejak itu membuat Erick diyakini mampu membawa tata kelola olahraga Indonesia ke arah yang lebih profesional, berprestasi, sekaligus menjalin kemitraan internasional.

Sebagai Menpora, Erick akan mengawasi dan membina seluruh cabang olahraga. Namun di sisi lain, statusnya sebagai Ketum PSSI menimbulkan tanda tanya: apakah ia akan mengikuti jejak Zainudin Amali yang mundur dari Menpora usai terpilih sebagai Waketum PSSI pada 2023? Erick memilih merespons diplomatis.

"Nanti itu kan ada prosesnya di FIFA. FIFA sebagai badan olahraga sepak bola tertinggi di dunia itu nanti mereka yang menentukan," kata Erick Thohir.

Yang jelas, Erick menegaskan loyalitas penuh pada Presiden. "Ya, jadi nomor satu, yang pasti saya mendapat penugasan oleh Bapak Presiden. Ya, tentu saya sebagai profesional dan tentu sebagai pembantu Presiden saya tegak lurus," ujarnya usai pelantikan.

Tak hanya bicara soal olahraga, Erick menekankan pentingnya pembangunan generasi muda. Dengan jumlah lebih dari 131 juta jiwa, pemuda adalah fondasi sekaligus masa depan bangsa.

"Artinya, kalau kita bicara pemuda itu ada 131 juta pemuda yang ke depan ini merupakan basis dari bangsa. Pemuda ini ke depan harus kita bangun secara kapabilitas untuk bisa bersaing secara global, dan cinta tanah air, dan harus menjadi bagian untuk membangun bangsa kita ke depan," lanjut Erick.

Erick juga melihat olahraga sebagai kekuatan pemersatu bangsa sekaligus penggerak ekonomi. Ia menegaskan perlunya memperbanyak kompetisi di daerah dan pusat agar berdampak luas, baik untuk prestasi maupun kesejahteraan rakyat.

"Olahraga harus menjadi alat pemersatu bangsa. Olahraga adalah duta bangsa di dunia. Artinya kita harus menaikkan marwah dan martabat kita dan kedigdayaan kita sebagai bangsa," ucapnya.

"Olahraga ke depan harus kita dorong banyaknya kompetisi di daerah dan pusat sebagai pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan," tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Tak hanya bicara soal olahraga, Erick menekankan pentingnya pembangunan generasi muda. Dengan jumlah lebih dari 131 juta jiwa, pemuda adalah fondasi sekaligus masa depan bangsa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |