Food Tray Impor Asal China untuk MBG Disebut Mengandung Minyak Babi

2 hours ago 1

Rabu, 17 September 2025 - 17:51 WIB

Jakarta, VIVA – Nahdlatul Ulama melalui salah satu lembaga naungannya yakni Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI NU), menegaskan dukungan dan kepedulian pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.

Selah satu bentuk kepedulian itu adalah penelusuran yang dilakukan RMI NU terhadap food tray atau wadah makanan import China, yang digunakan dalam program MBG tersebut.

Wakil Sekretaris RMI NU DKI, Wafa Riansah mengatakan, dalam proses penyajian MBG pihaknya menemukan kandungan tidak halal dalam food tray atau wadah makanan, yang diimpor dari China tersebut.

UMKM binaan BRI jadi pemasok program MBG

Dia menjelaskan, Food Tray import asal Chaoshan, China itu memiliki kandungan pelumas yang berisi minyak babi, pada saat proses pencetakan Food Tray tersebut. Maka dari itu, RMI-NU pun mendeklarasi penolakan terhadap food tray import China tersebut.

Presiden Prabowo Subianto bersama Bill Gates meninjau MBG di SD Jakarta

Photo :

  • BPMI Setpres/Laily Rachev

Wafa mengatakan, kecurigaan soal pelumas minyak babi yang terdapat pada food tray untuk MBG tersebut, diperoleh olehnya ketika mengunjungi pabrikan food tray di China. Kemudian, sampel tersebut di bawa ke Tanah Air untuk dilakukan tes laboratorium.

“Sampel pelumas yang kami bawa dari China untuk di tes di Indonesia. Tetapi tidak ada yang memiliki alat tes tersebut. Kemudian kami bawa kembali ke China untuk di tes, dan kemudian hasilnya ada kandungan minyak babi. Hasil tesnya sudah kami laporkan kepada beberapa pihak berwenang. Tetapi sampai saat ini belum mendapat respon," kata Wafa dalam keterangannya, Rabu, 17 September 2025.

Sementara itu, Ketua RMI-NU DKI, Kyai Ramhad Zailani mengatakan, di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, produk halal adalah sebuah kawajiban. Dia berharap hal ini bisa dibenahi oleh pemerintah agar MBG bisa menjadi program yang bagus baik secara sosial maupun syariat.

“Ini bukan mengenai persaingan bisnis lokal dengan importir. Namun, yang kami permasalahkan adalah kualitas produk food tray yang sekarang digunakan, dimana kami menemukan bahwa produk tersebut ternyata tidak halal karena adanya kandungan minyak babi dan produk tersebut ternyata juga tidak memenuhi standar food grade atau tidak Toyib,” ujarnya.

Rahmad mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan masalah kehalalan food tray pada program MBG ini hingga tuntas. Dia berharap, sebagai tindakan pencegahan, pemerintah bisa melakukan moratorium atau penghentian sementara impor food tray dari China sampai masalah ini terang benderang.

“Karena ini sangat menyangkut kemaslahatan dari konsumen, terutama anak-anak yang mengkonsumsi makanan dari food tray yang bukan hanya tidak halal, tapi juga tidak food grade. Besok (18/9) kami akan melakukan audiensi dengan Kemendag dan akan kami sampaikan harapan kami ini,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Ketua RMI-NU DKI, Kyai Ramhad Zailani mengatakan, di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, produk halal adalah sebuah kawajiban. Dia berharap hal ini bisa dibenahi oleh pemerintah agar MBG bisa menjadi program yang bagus baik secara sosial maupun syariat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |