Jakarta, VIVA – Aktris, Yuki Kato menunjukkan totalitas luar biasa saat memerankan karakter utama bernama Maya dalam serial terbaru berjudul Still Single. Saking mendalami perannya, Yuki bahkan harus menghadapi kondisi skoliosisnya yang tiba-tiba kambuh.
Yuki Kato memerankan Maya, seorang gadis ceroboh yang terus-menerus mendapat tuntutan untuk segera menikah. Demi menghidupkan karakter ini, Yuki mendalami segalanya, mulai dari sikap, gestur tubuh, hingga cara berjalan Maya. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
Totalitas Yuki ini ternyata membawa dampak pada kondisi fisiknya. Ia mengaku bahwa skoliosisnya kambuh saat mendalami cara berjalan Maya yang ceroboh.
“Jadi Maya nih, kebetulan banget skoliosis gue kambuh, jadi dimarahin gue sama instruktur gue. Nambah, boo! Sumpah,” kata Yuki Kato sambil tertawa saat ditemui di kawasan Gajah Mada Plaza, Gambir, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Cast series Still Single.
Yuki baru menyadari kondisi ini saat menjalani sesi pilates. Instrukturnya langsung menegur karena postur tubuhnya berubah.
“Pas break syuting, aku ngerasa badan pegel banget. Eh, pas pilates, instruktur aku bilang, ‘Ya ampun, kamu habis ngapain, Ki?’ Terus ternyata postur badan aku udah eror lagi gara-gara cara jalan si Maya,” tutur Yuki.
Ia menjelaskan bahwa kambuhnya skoliosis itu akibat kebiasaan tubuh karakter Maya yang cenderung bungkuk dan ceroboh.
“Kayaknya karena postur tubuhnya Maya deh. Si Maya kan emang slouching aja kan, gitu,” ungkap Yuki.
“Nah, ternyata itu berefek juga sama postur tubuh aku. Ya, tiga bulan kan syuting jadi Maya,” jelasnya menambahkan.
Meskipun harus berhadapan dengan masalah fisik, Yuki mengaku senang membawakan karakter Maya. Maya adalah seorang manajer toko perhiasan berusia 27 tahun yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh zodiak atau astrologi.
Serial Still Single mengangkat isu realistis yang banyak dialami perempuan, terutama tekanan sosial untuk segera menikah. Maya selalu merasa tertekan karena usianya dianggap sudah terlalu dewasa untuk masih melajang. Cerita semakin kompleks karena ayahnya, yang diperankan Mathias Muchus, didiagnosis Alzheimer dan sangat berharap bisa melihat putrinya menikah sebelum ingatannya hilang.
Halaman Selanjutnya
Clarissa Tanoesoedibjo, Deputy CEO Vision+, mengungkapkan inti cerita series tersebut.

4 hours ago
2









