Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Global Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif Impor Trump

3 hours ago 1

Rabu, 19 Maret 2025 - 15:35 WIB

Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai, ketidakpastian global saat ini masih tinggi. Hal ini dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Perry mengatakan di AS, kebijakan tarif impor memberikan dampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di tengah meningkatnya pemberian insentif fiskal. Sedangkan laju penurunan inflasi tidak secepat yang diprakirakan.

"Ketidakpastian global tetap tinggi akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang makin luas," ujar Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Perry menyebut, kebijakan tarif impor AS ini juga berdampak terhadap ekonomi negara lainnya seperti Eropa, Jepang, dan India. Hal ini seiring dengan permintaan domestik yang juga belum meningkat akibat keyakinan usaha yang rendah dan ekspor yang melambat.

Sementara itu, pelemahan pertumbuhan ekonomi China akibat kebijakan tarif impor AS tertahan dengan kebijakan pelebaran defisit fiskal 2025 dari yang ditargetkan. 

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan sebesar 3,2 persen," jelasnya.

Perry mengatakan, dengan tingginya ketidakpastian global tersebut, maka diperlukan respons kebijakan yang tepat dan terkoordinasi dengan baik, guna memperkuat ketahanan eksternal, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes

WHO Minta AS Pikirkan Lagi Penghentian Bantuan Kesehatan Global

WHO pada Senin, 17 Maret 2025, meminta Amerika Serikat (AS) untuk "mempertimbangkan kembali" pemotongan tajam bantuannya untuk kesehatan global.

img_title

VIVA.co.id

18 Maret 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |