Jakarta, VIVA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi ikut menyoroti insiden demo ricih yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Menurutnya, dalam peristiwa itu, Polri berada di di garis depan, membendung arus kekacauan, menjaga agar api kemarahan tidak membakar habis fondasi negara, dan memastikan pemerintahan tetap berjalan tanpa kehilangan kendali.
"Namun ironisnya, bangsa ini justru melupakannya dan memilih narasi sempit yang mereduksi peran Polri menjadi sekadar 'gagal' dikarenakan ada nyawa melayang," kata Haidar dalam keterangan tertulisnya, Senin 29 September 2025.
Ia pun menegaskan tak menafikan tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) adalah luka. Sebuah tragedi yang memang tidak seharusnya terjadi.
"Tetapi apakah sebuah institusi yang menahan keruntuhan negara layak dihakimi hanya dari satu titik peristiwa, sementara ratusan titik berhasil dalam meredam amuk massa diabaikan begitu saja?," tanyanya.
Ia pun menyebut tidak adil jika mengorbankan ribuan anggota Polri yang berjaga siang-malam, yang menghadang provokator hingga mempertaruhkan nyawa, namun disapu bersih oleh satu narasi bahwa mereka gagal.
Lebih lanjut, ia menuturkan, di tengah kompleksitas tragedi yang melibatkan dugaan intervensi pihak eksternal, Polri justru dijadikan kambing hitam seolah-olah mereka penyebab, bukan penyelamat.
"Lebih menyakitkan lagi, alih-alih mengucapkan terima kasih, justru muncul tuntutan politik yang ingin mengganti Kapolri, bahkan wacana 'reformasi Polri' yang berpotensi menempatkan kepolisian di bawah kementerian tertentu," ucapnya.
Wacana tersebut, katanya, berpotensi bahaya. Sebab sejarah sudah membuktikan, Polri yang dikungkung di bawah kementerian adalah Polri yang kehilangan independensinya, yang tidak lagi bisa berdiri tegak sebagai pengayom masyarakat, melainkan hanya menjadi kepanjangan tangan politik.
"Mereka yang melontarkan wacana tersebut lupa bahwa stabilitas yang mereka nikmati hari ini, pasca tragedi Agustus 2025, berdiri di atas keringat dan darah institusi yang mereka hina," katanya.
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Itu Bukti Inklusivitas Reformasi
Menurut Boni, keberadaan tim reformasi adalah bukti bahwa Polri tidak menutup diri terhadap masukan
VIVA.co.id
28 September 2025

3 weeks ago
10









