Harimau Sumatera Terjebak di Kantor BRIN Agam Usai Kejar Anjing, Aktivitas Kantor Ditutup

19 hours ago 1

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:58 WIB

Agam, VIVA – Harimau Sumatera masuk ke areal perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan terjebak di areal perkantoran BRIN.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan harimau sumatera yang terisolasi di areal perkantoran BRIN Agam itu diduga karena mengejar anjing.

"Harimau sumatera dengan usia di bawah dua tahun itu diduga mengejar anjing yang ada di area BRIN pada Rabu (15/10) dini hari. Ini berdasarkan keterangan saksi mata, rekaman dan identifikasi lapangan," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra di Lubuk Basung, Kamis, 16 Oktober 2025.

Ade menuturkan harimau sumatera itu terisolasi di areal perkantoran BRIN setelah mengejar anjing dan tidak bisa keluar karena dipagar menggunakan beton setinggi 1,5 meter.

Harimau Sumatera terpantau masuk ke dalam kantor BRIN Agam Sumbar

Dengan kondisi itu, harimau tidak bisa keluar, karena hanya ada satu pintu utama yang dijaga satpam, sehingga harimau tersebut tidak bertemu lagi dengan induk maupun saudaranya yang lain.

"Ada tiga individu harimau sumatera yang merupakan induk dan dua anaknya yang masih remaja di daerah itu," ujarnya

Saat ini, lanjut Ade, satu individu harimau masih berada di area perkantoran BRIN, berdasarkan pemantauan yang dilakukan menggunakan drone termal. "Kita melakukan pemantauan dengan patroli dan menggunakan drone termal untuk mengetahui keberadaan satwa itu," ujarnya

Demi keamanan, aktivitas masyarakat dan perkantoran di area tersebut dihentikan untuk sementara waktu. Petugas juga telah mengevakuasi satu keluarga dari lokasi tersebut.

"Usai warga menghentikan kegiatan di kebun, kami langsung melakukan pemantauan di lokasi untuk mencari keberadaan satwa tersebut," katanya.

Menurutnya, petugas BKSDA Sumbar beserta Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baring, Pagari Salareh Aia, Centre for Orangutan Protection (COP) dan mahasiswa Kehutanan Universitas Riau (UNRI) bakal menggiring harimau ke lokasi induknya.

Apabila langkah itu tidak berhasil, tidak menutup kemungkinan evakuasi satwa dilakukan dengan menggunakan kandang jebak atau pembiusan. "Penggiringan ke lokasi induk kita lakukan dan langkah ini bisa efektif, sehingga anak harimau bisa ketemu dengan induknya," katanya.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya harimau sumatera masuk ke areal perkantoran BRIN dan sempat terekam kamera CCTV milik BRIN pada Rabu, 15 Okotber 2025, dini hari.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |