Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 8.123,25 pada penutupan perdagangan Senin, 29 September 2025. IHSG menguat 0,30 persen atau 23,91 poin.
Berdasarkan pantauan VIVA di Stockbit, IHSG berhasil menyentuh level 8.157 sebagai area tertinggi dan posisi terendah di posisi 8.100. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 21,15 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 2,6 juta kali.
Kinclongnya IHSG sejalan lonjakan mayoritas sektor saham yang dipimpin sektor bahan baku (basic materials) sebesar 4,53 persen. Sektor properti naik 2,81 persen, sektor infrastruktur meningkat 1,11 persen, sektor siklikal menguat 1,00 persen, sektor keuangan melambung 0,77 persen, sektor kesehatan melonjak 0,42 persen dan sektor transportasi naik tipis 0,07 persen.
Sebaliknya, sektor teknologi anjlok 2,74 persen dan sektor industri menyusut 0,39 persen. Kemudian sektor energi tergerus 0,23 persen dan sektor non-siklikal terkoresi 0,16 persen.
Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia.
Photo :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Analis Phintraco Sekuritas menyoroti ekspektasi berlanjutnya penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi sentimen yang membayangi pasar. Harapan tersebut seiring dengan inflasi AS yang masih sesuai perkiraan, menjadi faktor positif.
"Ekspektasi ini telah mendorong kenaikan harga emas mencapai level tertinggi baru sehingga kembali mendorong penguatan saham-saham terkait," ungkap analis Phintraco Sekuritas dalam keterangannya dikutip pada Senin, 29 September 2025.
Selain itu sentimen positif juga berasal dari penguatan rupiah yang berbalik dengan pelemahan dolar AS (USD index). Ini akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS.
"Secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak ke arah pivot dan histogram positif MACD mulai melandai. Sedangkan volume jual lebih mendominasi. Namun IHSG masih bertahan di atas level MA5," lanjut analis Phintraco Sekuritas.
Di tengah tren positif, sederet saham berhasil membukukan lompatan harga signifikan. Berikut tiga saham sukses berada di posisi top gainers jajaran LQ45.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Saham MBMA melesat 12,93 persen atau 75 poin dan ditutup pada area 655.
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Saham MAPA menyusul kenaikan sebesar 5,77 persen atau 30 poin menjadi 550.
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Saham ADMR melambung 5,42 persen atau 55 poin menjadi 1.070.
Halaman Selanjutnya
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

3 weeks ago
9









