Ini Orang yang Paling Pelit Menurut Rasulullah

4 weeks ago 10

Jumat, 28 November 2025 - 00:33 WIB

VIVA – Pembahasan tentang sifat pelit kembali disinggung dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Namun, pelit yang dimaksud bukan soal enggan mengeluarkan harta atau sulit dimintai bantuan. 

Dilansir Jatim NU, dalam sebuah riwayat dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah justru menyebut bahwa bentuk kepelitan paling nyata adalah ketika seseorang mendengar nama Nabi, namun tidak mau membalasnya dengan shalawat.

Sebagaimana sabda beliau:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

Artinya: Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak membaca shalawat kepadaku.” (H.R. At-Tirmidzi:3469)

Hadis ini mengingatkan bahwa bershalawat sebenarnya amalan yang sangat ringan. Tidak perlu harta, tidak butuh tenaga besar. Namun balasan yang dijanjikan justru sangat besar. Bahkan Rasulullah sudah menegaskan bahwa satu kali shalawat dibalas Allah dengan curahan rahmat sepuluh kali, sepuluh kesalahan dihapus, dan derajat diangkat sepuluh tingkat.

Sebagaimana riwayat An-Nasa’i berikut:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan mengangkat baginya sepuluh derajat.” (HR. An-Nasa’i)

Dalam kesempatan lain, Abdullah bin Amru bin Ash pernah mendengar Rasulullah memberikan penegasan tambahan mengenai keutamaan shalawat, terutama setelah mendengar azan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو... (HR. Muslim)

Artinya: “Jika kalian mendengarkan muadzin, maka ucapkanlah seperti yang ia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku. Karena siapa yang membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah untukku sebuah wasilah, karena wasilah adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi seorang hamba. Dan aku berharap aku adalah hamba itu. Maka siapa yang memintakan wasilah untukku, ia halal mendapatkan syafaat.” (HR. Muslim)

Tak hanya itu, Nabi juga memperingatkan keras tentang bahaya sifat pelit, terutama karena sifat inilah yang menjadi sebab kebinasaan umat terdahulu.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو... (HR. Abu Dawud)

Artinya: “Jauhilah sifat pelit, karena sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat pelit. Mereka diperintahkan untuk bersifat bakhil maka mereka bersifat bakhil, diperintahkan memutuskan hubungan kekerabatan maka mereka memutuskan, dan diperintahkan berbuat dosa maka mereka berbuat dosa.” (HR. Abu Dawud)

Halaman Selanjutnya

Dengan semua penegasan ini, jelas bahwa bentuk pelit paling berbahaya bukan sekadar menahan harta, melainkan enggan bershalawat saat nama Nabi Muhammad SAW disebut. Karena itu, umat muslim dianjurkan senantiasa membaca shalawat, bukan hanya ketika mendengar nama beliau, tetapi juga sebagai amalan yang terus dilantunkan setiap saat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |