Jakarta, VIVA – Nama Aysar Hadi mendadak jadi sorotan publik Asia Tenggara usai aksinya yang menuai kecaman dalam laga Timnas Malaysia U-23 melawan Indonesia U 23 di ajang Piala AFF U 23 2025. Dalam pertandingan tersebut, gelandang muda Harimau Muda itu terekam melakukan pelanggaran keras terhadap striker Indonesia, Jens Raven.
Namun rupanya, ini bukan kali pertama Aysar Hadi menjadi bahan pemberitaan kontroversial. Pemain bernama lengkap Aysar Hadi bin Ahmad Haziq itu ternyata pernah tersangkut kasus pencurian umur saat masih membela akademi Negeri Sembilan di Malaysia.
Kasus tersebut mencuat pada 2022, ketika Aysar tampil dalam ajang usia muda dengan data kelahiran yang berbeda dari informasi resminya di kemudian hari. Dalam dokumen yang beredar saat itu, Aysar diduga mengubah tahun kelahirannya menjadi lebih muda agar bisa bermain di kategori umur yang tidak sesuai. Akibat viralnya kasus ini di media sosial, Aysar sempat dijuluki sebagai “pemain misterius” karena minimnya data dan jejak digital resminya di awal kemunculan.
Pada gelaran Piala AFF U-19 2022, namanya sempat menjadi bahan perdebatan setelah sebuah media Vietnam, The Thao 247, menyoroti kemungkinan adanya indikasi pencurian umur.
Pemain Timnas Malaysia U-23 Aysar Hadi
Media tersebut mengutip unggahan dari akun Happy World yang menunjukkan foto seorang pemain yang diyakini adalah Aysar, dan disebut telah bermain profesional sejak tiga tahun sebelumnya. Di mana artinya saat itu usianya baru 16 tahun.
Spekulasi makin memanas karena unggahan itu juga membandingkan penampilan fisik Aysar dengan usia resminya.
Berbondong-bondong media Asia Tenggara pun mempertanyakan hal tersebut pada FA Malaysia. Sayangnya, FA Malaysia memilih untuk bungkam sampai akhirnya isu itu pun hilang dengan sendirinya.
Kembali ke Piala AFF U-23 2025, Aysar menjadi pusat perhatian bukan karena penampilan gemilang, melainkan karena pelanggaran kasarnya terhadap Jens Raven yang hampir berujung cedera. Aksi tidak sportif ini membuat para netizen Indonesia geram, terlebih setelah muncul rekaman ulang yang memperlihatkan intensi kuat Aysar dalam duel tersebut.
Insiden ini memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak netizen yang mempertanyakan integritas dan sportivitas Aysar sebagai pemain muda. “Sudah pernah ketahuan curang umur, sekarang bikin ulah di lapangan,” tulis salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter).
Meski begitu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) maupun AFF terkait dua insiden yang melibatkan Aysar Hadi. Namun publik mendesak agar ada sanksi atau evaluasi atas tindakan tidak terpuji di turnamen regional sekelas Piala AFF U-23.
Kontroversi yang melibatkan Aysar Hadi menjadi pengingat pentingnya penegakan regulasi dan etika dalam pembinaan pemain muda, demi menciptakan kompetisi yang adil dan mendidik di tingkat internasional.
Halaman Selanjutnya
Berbondong-bondong media Asia Tenggara pun mempertanyakan hal tersebut pada FA Malaysia. Sayangnya, FA Malaysia memilih untuk bungkam sampai akhirnya isu itu pun hilang dengan sendirinya.