Kondisi Kesehatan Terkini Bruce Willis Semakin Memprihatinkan

8 hours ago 3

Selasa, 22 Juli 2025 - 19:00 WIB

VIVA – Kondisi kesehatan Bruce Willis terus menjadi sorotan publik. Aktor berusia 70 tahun itu diketahui pensiun di tahun 2022 lalu setelah mengalami masalah kesehatan yang serius.

Pada tahun 2023, keluarga aktor tersebut mengumumkan bahwa ia telah didiagnosis menderita demensia frontotemporal, sebuah penyakit otak progresif. Kini, kabar kondisi kesehatan terbaru Bruce Willis semakin mengkhawatirkan penggemarnya.

Pembaruan terbaru dari keluarga dan orang-orang terdekat mengungkapkan kenyataan yang sangat menyedihkan yang mana sang aktor sudah sulit untuk beraktivitas. Disebut pihak keluarga dan kerabat terdekat, Bruce Willis kini sudah tidak bisa berbicara, membaca, atau berjalan akibat perkembangan cepat dari penyakit demensianya.

Demensia frontotemporal, yang juga dikenal dengan singkatan FTD, memengaruhi bagian otak yang mengatur bahasa, gerakan, dan perilaku. Akibatnya, Willis perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi bahkan untuk mengenali tulisan, demikian seperti dikutip dari laman my only health.

Tahun ini, Bruce Willis genap berusia 70 tahun, dan akibat hilangnya ingatan, ia kini tidak lagi mengingat bahwa dirinya pernah menjadi aktor terkenal dengan banyak pencapaian. Bagi orang-orang terdekatnya, perubahan ini sungguh menghancurkan hati.

Laporan menyebutkan bahwa Willis, yang dulunya dikenal cepat melontarkan lelucon dan selalu aktif, kini membutuhkan perawatan penuh sepanjang waktu. Ia tak lagi bisa mengobrol, menikmati bacaan, atau bergerak secara mandiri. Pihak keluarga meminta privasi dan pengertian dari publik selama mereka mendampinginya melewati masa sulit ini.

Apa Itu Dimensia?

Demensia adalah kondisi yang secara perlahan merusak bagian otak yang berperan dalam berpikir, berperilaku, dan bergerak. Dr. Suresh Reddy Challamalla, Konsultan Senior Neurologi di Gleneagles Aware Hospital, LB Nagar, Hyderabad, menjelaskan bahwa penderita demensia sering menunjukkan perubahan perilaku dan kepribadian.

Mereka bisa kehilangan empati dan terlihat datar secara emosional atau tidak merespons. Menurut sang ahli, perubahan ini terjadi karena bagian otak yang mengatur emosi dan perilaku sosial, yaitu lobus frontal dan temporal, mengalami kerusakan seiring perkembangan penyakit.

Ada beberapa jenis demensia, namun demensia frontotemporal dianggap salah satu yang paling kejam karena menyerang orang dewasa usia 50–60-an dan berkembang dengan sangat cepat. Tahapan umum demensia biasanya meliputi:

  • Tahap awal: Kesulitan menemukan kata, perubahan suasana hati, kesulitan mengatur tugas sehari-hari.
  • Tahap menengah: Kebingungan meningkat, kesulitan berbicara dan memahami, kehilangan kemampuan membaca dan menulis.
  • Tahap akhir: Kehilangan kemampuan bicara, tidak mengenali orang tercinta, dan membutuhkan perawatan penuh waktu.

Pada FTD, otot-otot yang membantu untuk berjalan bisa menjadi sangat lemah. Kemampuan menelan pun dapat terganggu, dan pada akhirnya, penderita kehilangan hampir seluruh kemampuan untuk bergerak secara mandiri.

Halaman Selanjutnya

Demensia adalah kondisi yang secara perlahan merusak bagian otak yang berperan dalam berpikir, berperilaku, dan bergerak. Dr. Suresh Reddy Challamalla, Konsultan Senior Neurologi di Gleneagles Aware Hospital, LB Nagar, Hyderabad, menjelaskan bahwa penderita demensia sering menunjukkan perubahan perilaku dan kepribadian.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |