VIVA – Musisi pendatang baru Lalu Carlos, yang sebelumnya dikenal di dunia modeling, kini resmi memulai babak baru dalam karier seninya dengan merilis mini album perdana (EP) berjudul CTRL+N pada 13 Juni 2025. Karya ini bukan hanya sebuah langkah musikal, melainkan juga refleksi personal yang mendalam mengenai keberanian untuk kembali ke titik awal—meninggalkan apa yang tak lagi sejalan dan kembali pada akar impian masa lalu.
Judul CTRL+N terinspirasi dari shortcut pada komputer yang digunakan untuk membuka dokumen baru. Pilihan ini bukan sekadar estetika, melainkan metafora kuat yang mewakili perjalanan pribadi Carlos. Latar belakang akademiknya di bidang teknologi informasi membuat simbol ini semakin relevan. Dengan EP ini, Carlos menandai momen penting dalam hidupnya: transisi dari dunia modeling ke dunia musik, sebuah dunia yang pernah ia impikan dan kini berani ia tapaki kembali.
Proyek musik ini merupakan hasil dari proses kreatif intensif selama kurang lebih enam bulan, dimulai pada akhir Desember 2024. Sebelum EP ini dirilis secara penuh, dua single—Bad Tattoo dan Five More Minutes—lebih dulu diluncurkan sebagai pembuka jalan, memberi gambaran awal kepada pendengar tentang arah artistik yang akan ditempuh Carlos. Menurut Carlos, EP CTRL+N adalah perwujudan mimpi yang telah lama ia pendam: menciptakan karya yang jujur, autentik, dan sepenuhnya mencerminkan siapa dirinya.
Terdiri dari lima lagu yang ditata secara tematis dan emosional, EP ini mengajak pendengar menyusuri perjalanan batin yang penuh makna. Lagu pembuka Promise I’d Call didedikasikan untuk almarhum ayah Carlos—sosok yang pertama kali memperkenalkannya pada musik. Lagu ini menjadi titik awal yang emosional sekaligus menjadi inti dari keseluruhan EP, yang kemudian berlanjut ke lagu Bad Tattoo bernuansa soul-ballad, diikuti oleh My Bad, Five More Minutes, dan ditutup dengan Wanderlost. Lagu terakhir ini menjadi ajakan terbuka untuk terus melangkah dan mencari makna hidup, meski arah belum selalu pasti.
Carlos menggambarkan EP ini sebagai “sebuah siklus tentang proses menjadi dewasa”—mulai dari kehilangan, berduka, menerima kenyataan, memaafkan, hingga membangun ulang kehidupan dan belajar menikmati setiap momen. “Sebenernya dari start to end itu ekspresikan pengalaman kita dari losing someone tersayang, grieving, lalu pelan-pelan rebuild kembali hidup dan have fun with life,” ujar Carlos.
Dalam proses pembuatannya, Carlos banyak belajar mengenai seluk-beluk industri musik, dari teknis produksi hingga mengatasi writer’s block. Ia juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara ekspresi pribadi dan kebutuhan komersial. Namun di balik itu semua, ia berharap EP ini bisa menjadi ruang aman dan penuh pengharapan bagi mereka yang tengah berjuang menemukan kembali arah hidup.
“Everyone’s allowed to have their own CTRL+N. Semua orang berhak punya lembaran baru, tak peduli usia, atau sejauh apa mereka telah melangkah menjauh dari impian masa kecil. Feel free to always come back to your dreams,” tegas Carlos.
EP CTRL+N kini telah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify dan Apple Music. Lewat karya ini, Lalu Carlos menegaskan komitmennya untuk mengejar mimpi lama yang sempat tertunda, dan membuka lembaran baru yang lebih jujur, berani, serta penuh makna. Dengan CTRL+N, ia mengajak semua orang untuk tak ragu memulai kembali—karena tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Mengenal Kay Sebastene, Musisi Baru dari Bandung yang Buka Luka Lewat Musik
I’M NOT karya Kay Sebastene adalah awal jujur dari perjalanan musikal dan emosionalnya, membuka ruang refleksi diri melalui lirik, visual, dan gerakan sosial.
VIVA.co.id
12 Juni 2025