Makin Teredukasi, Warga Kampung Sudah Tak Takut Lagi Cek Kesehatan

8 hours ago 1

Senin, 16 Juni 2025 - 15:19 WIB

Jakarta, VIVA – Lain dulu lain sekarang. Jika dahulu banyak orang yang mengaku takut menjalani pemeriksaan kesehatan dengan dalih bakal ketahuan penyakitnya, kini masyakarat Indonesia sudah semakin teredukasi. 

Hal itu tercermin saat pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Kampung Mangga, Koja, Jakarta Utara, yang digelar Business Able (B.able), Revociety dan didukung PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Sido Muncul). Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Salah satu warga bernama Samsudin, 62 tahun, mengaku antusias mengikuti cek kesehatan gratis ini sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyakit. Dari hasil pemeriksaan, kadar asam urat, tensi dan gula darah Samsudin, bahkan normal semua. Dia mengaku, sukarela menjalani pemeriksaan ini demi mencegah penyakit.

Gak (takut). Buat mencegah penyakit. Diperiksa asam urat, tensi sama gula darah, normal semua,” kata dia, ditemui di lokasi. 

Begitu pun dengan Ibu Aca, di mana hasil pemeriksaan tidak menunjukkan hal yang serius. Dia pun mengungkapkan tidak takut menjalani pemeriksaan kesehatan. 

“Kan waktu pemilihan Presiden juga ada berobat gratis, itu juga udah (cek kesehatan). Biasa aja gak takut, kan biar tau penyakitnya. Misal, kalo asam urat tinggi jangan banyak sayur-sayuran yang ijo-ijo,” katanya. 

Dokter Umum Revociety, Angelina Vanessa, menjelaskan, pelayanan kesehatan gratis ini diberikan kepada kurang lebih 100 warga Kampung Mangga, dari usia anak-anak, dewasa hingga lansia. 

“Hari ini kita pelayanan kesehatan gratis targetnya untuk 100 orang dan juga ada pemeriksaan skrining untuk pasien sunatan dan ada benjolan. Kita juga dibantu sama kakak-kakak di B.Able,” ungkapnya. 

“Jadi kami bantu untuk pengobatan 100 orang dan juga saat ini ada pemeriksaan tambahan, yaitu gula darah, kolesterol sama asam urat,” sambungnya. 

Dari hasil pemeriksaan, dokter Angelina menjabarkan, sebagian besar masyarakat memiliki keluhan darah tinggi dan rata-rata memiliki riwayat penyakit diabetes dan asam urat. Di luar itu, ada nyeri sendi dan batuk pilek, yang lebih banyak diderita anak. Setelah diperiksa, warga pun langsung diberikan obat.

“Rata-rata yang datang berobat bisa langsung dikasih obat, tapi kalau darah tinggi, kencing manis, kolesterol, itu semua obatnya harus rutin, bahkan darah tinggi sama kencing manis obatnya seumur hidup. Jadi, kita bantu arahkan untuk kontrol rutin di puskesmas atau rumah sakit, terutama yang ada BPJS. Saat sesi konsultasi juga dari dokter sudah diedukasi untuk pola makan, hidup sehat, makanan bergizi,” pungkasnya. 

Co-founder B.able Kaylee Susanto menambahkan, kebanyakan masyakarat yang menjalani pemeriksaan kesehatan gratis ini berusia di atas 40 tahun.

"Kami di sini juga dibantu para volunteer. Ini ada anak-anak dari sekolah BBS, Springfield, mereka membantu sebagai volunteer untuk menangani kegiatan hari ini," ujar Kaylee. 

Sementara itu, Chelsea Purnama yang juga Co-founder B.able, mengatakan, program ini menawarkan layanan kesehatan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan tekanan darah untuk memantau kesehatan kardiovaskular dan deteksi dini hipertensi.

Halaman Selanjutnya

“Hari ini kita pelayanan kesehatan gratis targetnya untuk 100 orang dan juga ada pemeriksaan skrining untuk pasien sunatan dan ada benjolan. Kita juga dibantu sama kakak-kakak di B.Able,” ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |