Jakarta, VIVA – Menko bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan sebanyak 100 sekolah rakyat siap beroperasi penuh pada awal Agustus 2025.
"Ya sekolah rakyat pada prinsipnya awal Agustus, 100 sekolah rakyat sudah siap dioperasionalkan secara penuh," kata Cak Imin kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Juli 2025.
Cak Imin menyebut, sekolah rakyat nantinya berjalan dengan menggunakan fasilitas yang sudah ada milik Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Hal ini akan sejalan dengan langkah pemerintah untuk membangun bangunan baru.
"Tapi yang sekarang dijalankan dengan menggunakan fasilitas yang ada, yaitu sekolah-sekolah yang ada, 100 titik Kemensos, gedung-gedung yang dimiliki Kementerian Sosial, pemerintah daerah," ungkap dia.
"Nah nanti sambil sekolah rakyat sementara ini berjalan, kita membangun," sambung Cak Imin.
Mengenai persiapan sekolah rakyat, Cak Imin menegaskan semuanya sudah siap. Termasuk dengan anak-anak yang akan menempuh pendidikan di sekolah rakyat.
"Sejauh ini sudah siap semua, bahkan rekrutmen anak-anak desil 1 sudah masuk, sehingga sudah bisa mulai kegiatan belajar mengajar," pungkas Cak Imin.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO, Hasan Nasbi memastikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah reguler hingga program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Sebab, kata Hasan, program Sekolah Rakyat ini digagas untuk anak-anak yang dari keluarga miskin ekstrem yang tidak mampu untuk bersekolah.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO, Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta Pusat
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Jadi desil 1 ini benar-benar berada di dalam wilayah kemiskinan ekstrem. Jadi digratiskan pun mereka tidak sekolah, ada anak-anak seperti itu," kata Hasan kepada wartawan, dikutip Rabu, 9 Juli 2025.
"Anak-anak di sini tuh benar-benar anak-anak yang bahkan sekolah digratiskan pun mereka tidak sanggup, enggak ada ongkos, enggak ada uang jajan, biaya hidup juga tidak mencukupi. Dan ini diambil alih tanggung jawabnya oleh negara, negara menyiapkan sekolah rakyat," sambungnya.
Hasan menjelaskan, kurikulum pendidikan yang diberikan sama seperti sekolah reguler. Selain itu, anak-anak di sekolah rakyat juga akan diberikan tempat tinggal hingga fasilitas makan 3 kali sehari.
Tak hanya itu, orang tua para siswa juga nantinya akan diberikan pelatihan dan bantuan agar kehidupan ekonominya lebih baik.
"Jadi ini semacam program pemerataan. Jadi ada pendidikan buat anak-anaknya, ada program sosial untuk keluarga mereka, supaya target pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrim juga tercapai," tutur dia.
Lebih lanjut, dia menekankan wacana tumpang tindih dengan sekolah reguler tidak relevan. Sebab, kehadiran sekolah rakyat justru menjadi pelengkap dari sistem pendidikan yang sudah ada dan berjalan saat ini.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA.co.id/Yeni Lestari