Modus 'Jatah Preman' di Balik OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

3 hours ago 2

Rabu, 5 November 2025 - 07:20 WIB

Jakarta, VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap fakta baru di balik operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Riau Abdul Wahid. Ada modus 'jatah preman' di balik kasus dugaan pemerasan yang menyeret Abdul Wahid.

"Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam japrem atau jatah preman sekian persen begitu untuk kepala daerah. Itu modus-modusnya," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Rabu, 5 November 2025.

Adapun dugaan pemerasan ini terjadi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau terhadap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, terkait jatah penambahan anggaran.

"Perkara ini pun itu juga terkait dengan penganggaran, yaitu adanya penambahan anggaran di Dinas PUPR yang kemudian masuk modus dugaan tindak pemerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak di pemerintah Provinsi Riau," ucapnya.

Budi menjelaskan, jatah penambahan anggaran tersebut ditujukan untuk proyek pengadaan tertentu. Namun, ia enggan mengungkapkan lebih detail proyeknya karena masih dalam tahap pendalaman. 

Dalam kasus ini, KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 10 orang. Salah satu yang diperiksa yaitu Gubernur Riau Abdul Wahid.

Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

"Sehingga total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah 10 orang," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih KPK setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di provinsi yang dipimpinnya pada Senin 3 November 2025.

Berdasarkan laporan pewarta di lapangan, Abdul Wahid tiba pada pukul 09.35 WIB dengan mengenakan kaus berwarna putih, dan menutupi wajahnya dengan masker berwarna serupa.

Walaupun demikian, Abdul Wahid tidak memberikan keterangan apa pun kepada para jurnalis yang menunggunya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa.

Sementara itu, pewarta di lapangan mengabarkan Abdul Wahid tiba bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Riau Muhammad Arif Setiawan yang memakai jaket berwarna coklat, serta Sekretaris Dinas PUPRPKPP Riau Ferry Yunanda yang memakai jaket berwarna putih. Keduanya kompak mengenakan masker berwarna putih.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi kabar OTT yang turut menangkap Gubernur Riau.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |